IN, MAKASSAR — Respons positif masyarakat terhadap program 1 Anak 1 Warung Makan makin terlihat. Bahkan, program gagasan Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM), dr Udin Malik itu dinilai sebagai senjata ampuh kendalikan stunting di Makassar.
Hal itu disampaikan oleh salah satu warga di Kelurahan Bontorannu. Salah seorang warga, Firman menilai optimisme membuat Makassar Zero Stunting di 2024 dari program tersebut.
“Ini mi senjata ampuh, tinggal bagaimana kita sama-sama bergerak dan mencari warung makan yang siap bersedekah,” katanya.
Hal tersebut disampaikan disela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kelurahan Bontorannu, Kamis (10/08/2023). FGD tersebut juga dilaksanakan di Kelurahan Bontoala Parang, Camba Berua, Pattunuang, dan Mallimongan pada hari yang sama.
Salah seorang warga di Kelurahan Bontala Parang, Munira juga menyampaikan optimisme tersebut.
“Yang tercatat anak stunting itu memang kwodong karena gizi dari makannya yang tidak sempurna,” katanya.
Belum lagi, jika orang tuanya kerja. Pola asuh anak itu jadinya kurang bagus.
Pada FGD tersebut, Ketua FKKM, dr Udin Malik pun menegaskan bahwa program 1 Anak 1 Warung Makan ini dasarnya adalah swadanya atau sedekah.
“Karena ini program dari, oleh, dan untuk masyarakat. Tinggal bagaimana kita bergerak bersama,” ujarnya.
Dari segi pembuktian, Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu mengutarakan bahwa telah terbukti efektif. Hal itu terbukti di Kelurahan Ballaparang.
“Kita uji studi selama 100 hari, terbukti ada anak keluar dari status tunting dan yang lainnya mengalami pertambahan berat badan,” bebernya.
Untuk itu, kata dia, untuk bisa zero Stunting dibutuhkan kebersamaan dalam bergerak. Mulai dari melihat anak di sekitar lingkungan, dan menjalankan program 1 Anak 1 Warung makan ini.
“Saat ini pun program tersebut telah kembali dijalankan di Kecamatan Sangkarrang di pulau dengan kerjasama dengan Kitabisa dan salam setara,” tuturnya. (fai/IN)