IN, MAKASSAR—Dilansir dari situs resmi kebudayaan.kemendikbud.go.id cerita rakyat asal Sulawesi Selatan, “Putri Tandampalik,” menceritakan kisah tentang Putri Tandampalik, putri dari Datu Luwu.
Meskipun Datu Luwu sebenarnya tidak diizinkan untuk menerima pinangan dari luar suku menurut adat, namun demi menghindari konflik, ia menerima lamaran dari Raja Bone.
Penerimaan lamaran itu berakibat buruk, Putri Tandampalik mengalami penyakit kulit yang menyebabkan pengasingannya ke pulau Wajo bersama pengikut setianya.
Keajaiban pun terjadi, penyakit kulit Putri sembuh ketika ia berinteraksi dengan seekor kerbau ajaib.
Kisah berlanjut ketika putra mahkota Kerajaan Bone jatuh cinta pada Putri Tandampalik. Dengan pesan dari Putri, Datu Luwu akhirnya menerima pinangan tersebut, dan pesta pernikahan mereka pun diadakan.
Melalui cerita rakyat ini kita dapat mengambil beberapa pesan moral yang terdapat di dalamnya. Berikut ini 7 pesan yang mungkin terkandung salam cerita rakyat Putri Tandampalik:
1. Kecantikan sejati berasal dari hati yang baik, bukan hanya dari penampilan fisik.
2. Ketabahan dan keteguhan hati diperlukan untuk menghadapi cobaan dan rintangan dalam hidup.
3. Kesetiaan terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebajikan sangat penting.
4. Kebaikan hati dan sikap empati terhadap sesama adalah sifat yang mulia.
5. Kemandirian dan keteguhan karakter penting dalam menghadapi situasi sulit.
6. Menunjukkan rasa hormat terhadap orang tua dan leluhur.
7. Kebijaksanaan dan kecerdasan dalam menghadapi konflik dapat membawa keberhasilan.(fai/IN)
