back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Eco-anxiety : Anak Muda Makassar dan Kecemasan Iklim

Generasi muda Makassar tumbuh di tengah krisis iklim dan kecemasan yang tak mereka ciptakan. Dari gawai, kelas, hingga ruang keluarga, kekhawatiran mereka tak selalu...
BerandaPemerintahanInfrastruktur Rusak dan Ancaman Banjir Jadi Sorotan DPRD Makassar

Infrastruktur Rusak dan Ancaman Banjir Jadi Sorotan DPRD Makassar

IN, MAKASSAR — Persoalan infrastruktur jalan rusak dan ancaman banjir menjadi sorotan utama dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Makassar yang digelar pada Selasa (6/5/2025). Keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan pascamusim hujan serta buruknya sistem drainase di sejumlah kecamatan mendominasi laporan hasil reses para anggota dewan.

Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, menegaskan bahwa infrastruktur, terutama jalan berpaving block, mengalami kerusakan cukup parah usai musim hujan.

“Setiap kali musim hujan berakhir, jalan-jalan rusak kembali menjadi keluhan utama warga,” ujar Supratman dari Fraksi Partai NasDem.

BACA JUGA: Wali Kota Makassar Jemput Aspirasi Warga di Pulau Terpencil

Selain itu, genangan air dan banjir turut menjadi perhatian serius, khususnya di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala. Menurut Supratman, kondisi di tiga kecamatan tersebut cukup memprihatinkan karena genangan yang terjadi melumpuhkan aktivitas warga.

Sebagai upaya jangka panjang, DPRD mewacanakan pembangunan waduk baru di wilayah Blok 10 atau Katimbang. Waduk ini dinilai menjadi solusi terbaik untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap merendam permukiman warga.

“Kami akan berkonsultasi dengan pemerintah kota dan mengusulkan ke kementerian terkait, karena waduk adalah solusi terbaik,” jelas Supratman.

Ia juga mengungkapkan bahwa banjir di Kecamatan Manggala diperparah oleh kiriman air dari Kabupaten Gowa. Saat ini, waduk yang ada tidak mampu menampung volume air secara maksimal karena elevasinya lebih tinggi dari kawasan Blok 10. Oleh karena itu, pembangunan waduk dengan elevasi lebih rendah dipandang mendesak.

Rapat Paripurna ini menjadi momentum penting bagi DPRD untuk mendorong pemerintah kota agar segera merespons kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur dasar. (mg1/IN)