IN, MAKASSAR — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Makassar.
FGD ini membahas mengenai kebijakan pengelolaan investasi di Kota Makassar. Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Bappeda Kantor Balaikota Makassar, Jumat (19/7/2024).
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Makassar, Andi Zulkifly dan dihadiri oleh Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra.
Turut pula hadir Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman, dan jajaran NGO terkait.
Dalam FGD tersebut, Pj Sekda Firman Pagarra menyampaikan, realisasi Investasi kota Makassar mencapai Rp 5,89 Triliun pada periode Januari-Desember 2023.
“Realisasi Investasi kita di sepanjang tahun 2023 mencapai 5,9 T. Ini melampaui target renstra nasional yakni di angka 2,5 T,” ucapnya, Jumat (19/7/2024).
Investasi Rp 5,89 triliun tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 5,2 triliun dengan persentase 88,92 persen. Kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 652 miliar atau 11,08 persen.
Firman menjelaskan Investasi di Kota Makassar terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Ia pun menjadi penyumbang tertinggi investasi di Sulsel (35,81 persen) dibandingkan 24 kab/kota yang lainnya (64,19 persen).
“Total peningkatan realisasi Rp 3,93 triliun atau 49,87 persen dari tahun sebelumnya. Untuk peningkatan PMDN sendiri meningkat 50,29 persen atau ada penambahan sebesar Rp 1,75 triliun dari Rp 3,48 triiliun (2022) menjadi Rp 5,2 triliun. Sementara PMA naik 43,61 persen atau ada penambahan 198 Milyar,” ungkap Firman.
Ia mengatakan investasi di Makassar datang dari berbagai sektor. Sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 1,40 triliun, lalu menyusul sektor Perdagangan Rp 1 triliun, Perumahan Rp 935 milyar, Jasa lainnya Rp 885 milyar dan konstruksi Rp504 milyar. (*/IN)