Inspirasinusantara.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada akhir pekan ini.
Berdasarkan prakiraan terbaru, periode 9 hingga 10 November 2025 diperkirakan akan diwarnai oleh hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang di sejumlah daerah.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, melalui laman resminya, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan berada pada level waspada, sementara beberapa daerah masuk kategori siaga karena berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat. Meski begitu, hingga saat ini belum ada daerah yang berada pada kategori awas atau berisiko mengalami hujan ekstrem.
“Fenomena ini dipicu oleh adanya peningkatan aktivitas konvergensi dan pergerakan massa udara lembab dari Samudra Hindia serta wilayah Asia menuju Indonesia, yang memicu pembentukan awan hujan secara masif di sejumlah wilayah,” tulis BMKG dalam pernyataannya.
BMKG mengimbau agar masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng perbukitan, bantaran sungai, dan pesisir, tetap siaga terhadap potensi banjir, tanah longsor, serta genangan air. Peringatan dini juga diberikan bagi pengguna transportasi laut dan udara agar memperhatikan potensi gangguan cuaca akibat angin kencang dan gelombang tinggi.
Adapun daerah yang berstatus siaga pada 9 November meliputi Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua. Sementara pada 10 November, wilayah siaga meluas hingga mencakup Sulawesi Utara, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.
Beberapa provinsi seperti Lampung, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah juga diingatkan akan potensi angin kencang yang bisa terjadi bersamaan dengan hujan lebat.
Melalui informasi ini, BMKG menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperbarui informasi cuaca harian, memperkuat kesiapsiagaan, serta menghindari aktivitas di luar ruangan bila terjadi hujan disertai petir atau angin kencang.
“Langkah antisipatif sejak dini dapat meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi yang kerap meningkat saat puncak musim hujan,” tegas BMKG. (*/IN)



