MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah yang masuk status bahaya cuaca ekstrem pada 14–15 November 2025. Peringatan ini dikeluarkan setelah BMKG memetakan daerah-daerah dengan potensi hujan lebat dan angin kencang dalam dua hari ke depan.
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel, terutama wilayah dengan topografi perbukitan, pesisir, dan kawasan padat penduduk. Kondisi atmosfer yang labil dan pertumbuhan awan konvektif yang signifikan menjadi pemicu meningkatnya curah hujan pada periode tersebut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan dampak berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta gangguan transportasi darat maupun laut. Kawasan pesisir Sulsel juga diminta mewaspadai potensi angin kencang yang dapat menyebabkan gelombang tinggi dan kerusakan pada permukiman dekat pantai.
Wilayah sekitar Makassar, Gowa, Maros, dan Takalar dinilai perlu meningkatkan kewaspadaan akibat potensi genangan dan luapan drainase bila hujan turun dengan durasi panjang.
“Fenomena hujan lebat di berbagai daerah tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang memengaruhi dinamika atmosfer Indonesia, baik pada skala global, regional, maupun lokal,” tulis BMKG dalam keterangannya dilansir dari Kompas.com
BMKG mengimbau pemerintah daerah serta masyarakat untuk memantau informasi cuaca harian, menjauhi area rawan longsor saat hujan, dan mengamankan benda-benda di sekitar rumah yang mudah diterbangkan angin. Masyarakat juga disarankan membatasi aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat mulai terjadi.
Peringatan dini ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang berpotensi melanda Sulawesi Selatan dalam dua hari ke depan. (*/IN)



