Inspirasinusantara.id — Setelah menembus rekor tertinggi kemarin, harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) hari ini, Jumat (10/10), justru berbalik arah. Logam mulia tersebut turun Rp9.000 per gram dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data resmi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam pada pukul 08.30 WIB, harga dasar emas ukuran 1 gram kini berada di level Rp2.294.000. Penurunan ini sekaligus mengakhiri tren kenaikan harga emas yang sempat menyentuh titik tertinggi (all time high/ATH) pada perdagangan Kamis (9/10).
Untuk ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, emas Antam dibanderol Rp1.197.000. Sementara ukuran terbesar, 1.000 gram atau 1 kilogram, dijual dengan harga fantastis mencapai Rp2.234.600.000.
Adapun harga buyback atau harga pembelian kembali emas Antam juga ikut terkoreksi Rp9.000 menjadi Rp2.142.000 per gram. Artinya, jika pemilik emas menjual kembali logam mulianya ke Antam, harga yang diterima akan menyesuaikan nilai tersebut.
Dalam laman resmi Logammulia.com, Antam juga mencantumkan ketentuan bahwa seluruh transaksi buyback di atas Rp10 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5% sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Pemotongan pajak dilakukan secara otomatis dari total nilai transaksi.
Selain itu, mengacu pada PMK Nomor 112/PMK.03/2022, proses transaksi jual beli maupun buyback kini wajib mencantumkan identitas resmi berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berfungsi sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam per Jumat (10/10):
0,5 gr
Rp1.197.000
Rp1.199.993
1 gr
Rp2.294.000
Rp2.299.735
2 gr
Rp4.528.000
Rp4.539.320
3 gr
Rp6.767.000
Rp6.783.918
5 gr
Rp11.245.000
Rp11.273.113
10 gr
Rp22.435.000
Rp22.491.088
25 gr
Rp55.962.000
Rp56.101.905
50 gr
Rp111.845.000
Rp112.124.613
100 gr
Rp223.612.000
Rp224.171.030
250 gr
Rp558.765.000
Rp560.161.913
500 gr
Rp1.117.320.000
Rp1.120.113.300
1.000 gr
Rp2.234.600.000
Rp2.240.186.500
Penurunan harga emas Antam hari ini menjadi pengingat bahwa pergerakan logam mulia sangat dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global, termasuk fluktuasi nilai tukar dolar AS dan kebijakan suku bunga internasional. Meski demikian, emas tetap menjadi aset lindung nilai (safe haven) yang dipercaya mampu menjaga stabilitas kekayaan di tengah ketidakpastian pasar. (*/IN)



