back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Eco-anxiety : Anak Muda Makassar dan Kecemasan Iklim

Generasi muda Makassar tumbuh di tengah krisis iklim dan kecemasan yang tak mereka ciptakan. Dari gawai, kelas, hingga ruang keluarga, kekhawatiran mereka tak selalu...
BerandaPemerintahanKelangkaan Pupuk Ancam Ketahanan Pangan di Barombong Makassar

Kelangkaan Pupuk Ancam Ketahanan Pangan di Barombong Makassar

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Kelangkaan pupuk yang berlarut-larut di wilayah Barombong, Makassar, dinilai mengancam produktivitas pertanian dan ketahanan pangan kota.

Sekretaris Komisi B DPRD Makassar, Andi Tenri Uji, meminta pemerintah kota segera memaksimalkan distribusi pupuk dan mempercepat penyaluran bantuan kepada petani.

Baca juga: DPRD Makassar Kritik Mekanisme Pemilihan RT/RW di Makassar

“Petani di Barombong kesulitan dapat pupuk,” ujar Andi Tenri, Senin (19/5/2025).

Menurutnya, kelangkaan pupuk bukan hanya soal bantuan yang terbatas, tetapi juga sulitnya memperoleh pupuk di pasaran.

Barombong dikenal sebagai salah satu sentra hasil bumi di Makassar dengan kegiatan pertanian dan perikanan yang aktif. Tingginya frekuensi panen yang mencapai 3-4 kali setahun membuat kebutuhan pupuk menjadi krusial.

Baca juga: Mengadu ke DPRD Makassar, 3 Ribu Honorer Menanti Kepastian Nasib

“Distribusi dari pusat sering terlambat,” tambahnya.

Di tengah krisis pupuk, Andi Tenri juga mendorong agar program Urban Farming yang digagas Wali Kota Munafri Arifuddin dimaksimalkan sebagai solusi alternatif memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Ia menilai program tersebut bisa menjadi langkah awal mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar kota.

“Urban Farming bisa bantu penuhi kebutuhan pangan,” jelasnya.

Meski program tersebut belum menjangkau seluruh wilayah, ia optimistis bila dikelola secara serius, dapat memberi kontribusi nyata dalam menjaga ketersediaan pangan, terutama di tengah ancaman perubahan iklim dan krisis pertanian. (mg1/IN)