MAKASSAR, Inspirasinusantara.id –Masa orientasi sekolah tahun ajaran baru di Kota Makassar akan menekankan pada pengenalan lingkungan hidup melalui pembiasaan buang sampah pada tempatnya dan penggunaan tumbler. Kebijakan ini akan diterapkan di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai tahun ajaran baru 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menyatakan bahwa pembiasaan baik terkait pengelolaan sampah akan disampaikan kepada siswa baru sejak hari pertama masuk sekolah. “Kita ingin anak-anak terbiasa membuang sampah di tempatnya, baik di sekolah maupun di rumah,” ujar Achi saat diwawancarai, Senin (30/6/2025).
Selain itu, siswa juga didorong untuk membawa dan menggunakan tumbler sebagai bagian dari edukasi ramah lingkungan. Menurut Achi, kebiasaan ini penting agar sejak dini anak-anak paham akan pentingnya mengurangi sampah plastik.
Dalam masa orientasi sekolah nantinya, Dinas Pendidikan Kota Makassar juga menekankan pentingnya pengasuhan positif dari orang tua sebagai bagian dari pendidikan karakter. Achi menjelaskan bahwa pengenalan lingkungan sekolah akan diawali dengan sesi parenting yang melibatkan orang tua siswa.
“Parenting itu pengasuhan positif, pengasuhan yang berlimpah. Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah dan keluarga besar harus terlibat,” tegas Achi. Ia menambahkan bahwa jika pengasuhan tidak seimbang, maka tumbuh kembang anak bisa terhambat.
Baca juga : Munafri Hadirkan Solusi Lingkungan Lewat Iuran Sampah Gratis
Kegiatan parenting akan melibatkan guru dan paguyuban sekolah, khususnya untuk jenjang TK dan kelas 1 SD. “Dengan paguyuban ini, mereka juga bisa membantu memberikan edukasi tentang pengasuhan yang baik,” kata Achi.
Untuk TK, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Bina Keluarga agar program parenting lebih maksimal. Kegiatan ini akan menjadi bagian dari masa pengenalan lingkungan sekolah pada tahun ajaran baru.
Achi juga mengingatkan bahwa masa orientasi tidak boleh berisi kekerasan dalam bentuk apa pun. Ia menegaskan, masa orientasi harus menjadi ruang aman bagi siswa untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.
Ia menambahkan, selain isu lingkungan dan parenting, program baru juga akan menghadirkan konsep “Surga” atau sudut keluarga di sekolah. Konsep ini bertujuan memperkuat peran keluarga dalam pendidikan karakter siswa sejak dini, tutupnya. (Andi/IN)