Munafri Arifuddin Tatap Arah Baru Industri Makassar lewat Pabrik Kaca Pertama di Sulse

Munafri Arifuddin
HARAPAN. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meresmikan operasional Workshop Tempered Glass PT Sanno Abadi Cemerlang di kawasan Kawasan Industri Makassar (KIMA), Senin (29/12/2025). (foto:ist)

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Pertumbuhan kawasan industri Makassar masih dihadapkan pada kebutuhan bahan baku konstruksi yang selama ini banyak bergantung pada pasokan luar daerah. Ketergantungan ini menjadi tantangan tersendiri di tengah pesatnya pembangunan kota dan kawasan Indonesia Timur.

Dalam konteks itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meresmikan operasional Workshop Tempered Glass PT Sanno Abadi Cemerlang di kawasan Kawasan Industri Makassar (KIMA), Senin (29/12/2025). Fasilitas ini menjadi pabrik kaca tempered pertama di Makassar sekaligus Sulawesi Selatan. Munafri hadir bersama Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham dan jajaran manajemen perusahaan.

PT Sanno Abadi Cemerlang bergerak di bidang pengolahan kaca, mulai dari pembuatan, pemotongan, hingga pemolesan. Pengembangan workshop tersebut ditujukan untuk menjawab meningkatnya kebutuhan material kaca seiring pertumbuhan sektor konstruksi di Makassar dan wilayah sekitarnya.

Direktur PT Sanno Abadi Cemerlang, Irene Dewi Gosal, mengatakan kehadiran fasilitas produksi ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memperkuat industri lokal. Ia menegaskan bahwa operasional pabrik tidak terlepas dari dukungan pemerintah, mitra usaha, dan masyarakat.

“Kami menyadari pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, mitra usaha, serta masyarakat luas. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini,” ujar Irene.

Munafri Arifuddin menilai kehadiran industri pengolahan kaca ini mencerminkan arah kebijakan Kota Makassar dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menurutnya, kondisi ekonomi Makassar saat ini menunjukkan respons positif dari pelaku industri.

“Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar saat ini berada di atas rata-rata nasional dan provinsi. Ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Makassar sangat terbuka dan direspons dengan baik oleh pelaku industri,” kata Munafri.

Ia menyebut, keberadaan pabrik kaca tempered di dalam kota diharapkan dapat memperkuat rantai pasok sektor konstruksi, sekaligus mendukung percepatan pembangunan perkotaan yang tengah berlangsung.

Selain aspek industri, Munafri Arifuddin juga menyoroti dampak ketenagakerjaan dari investasi tersebut. PT Sanno Abadi Cemerlang tercatat menyerap sekitar 80 tenaga kerja lokal, yang dinilainya sejalan dengan kebijakan pemerintah kota dalam menekan angka pengangguran.

“Penyerapan tenaga kerja lokal adalah nilai tambah yang sangat penting dan sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Munafri juga meminta manajemen perusahaan menjaga komunikasi dengan pemerintah kota terkait operasional dan dampak lingkungan di sekitar kawasan industri. Menurutnya, koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberlanjutan investasi di Makassar.

“Jika ada hal-hal yang perlu diselesaikan bersama, silakan disampaikan langsung kepada jajaran pemerintah, mulai dari camat, kepala dinas, hingga kepada kami. Dengan komunikasi yang baik, semua persoalan dapat diselesaikan secara bersama-sama,” katanya.

Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menambahkan, masuknya investasi industri seperti PT Sanno Abadi Cemerlang memperkuat struktur ekonomi kota. Ia menyebut, pengembangan industri pengolahan berpotensi membuka peluang kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

“Kami menyambut baik kehadiran PT Sanno Abadi Cemerlang di Kota Makassar. Investasi seperti ini tidak hanya memperkuat sektor industri, tetapi juga membuka peluang kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Aliyah.

Ke depan, kehadiran pabrik kaca tempered ini menjadi bagian dari arah pembangunan industri Makassar yang lebih mandiri dan terintegrasi. Tantangan berikutnya adalah memastikan pertumbuhan industri berjalan seiring dengan pengelolaan lingkungan, penguatan tenaga kerja lokal, serta kesinambungan kebijakan agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang oleh Kota Makassar.(*/IN)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top