
inspirasinusantara.id — Pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan, Kalimantan Selatan, mulai menggunakan sistem pembayaran digital. Dengan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, transaksi perdagangan di pasar terapung diharapkan lebih mudah dan aman serta sejalan dengan protokol kesehatan.

Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank Mandiri memfasilitasi pembukaan akses layanan perbankan kepada 150 pedagang Pasar Terapung Lok Baintan. Pencanangan digitalisasi pembayaran pada pedagang pasar terapung dilakukan di Banjarmasin

Pasar Terapung Lok Baintan di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, adalah ruang jual beli unik di tengah sungai. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar tahun 2024, penduduk di Kecamatan Sungai Tabuk sekitar 62.434 jiwa.

Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan pekebun. Sekitar 80 persen diantaranya mengelola usaha tani: padi, jagung, jeruk, dan buah musiman lainnya.
Pedagang dan pembeli sama-sama menggunakan jukung, dengan transaksi yang kadang memakai uang, kadang barter atau bapanduk. Sistem tukar-menukar ini tak sekadar memenuhi kebutuhan, tapi juga menguatkan ikatan sosial antarpedagang.

Beberapa tahun terakhir, pasar ini mulai menerima pembayaran digital lewat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Itu melengkapi uang tunai dan bapanduk sebagai opsi pembayaran di Pasar Terapung Lok Baintan.
Pembayaran digital ini masuk sejak 2020, salah satunya lewat perkenalan seorang wisatawan yang juga pegawai Bank Mandiri kepada salah satu pedagang, Arbainah. Menurutnya, QRIS memudahkan transaksi.
Bank Mandiri memberikan edukasi dan pendampingan bagi para pedagang di Pasar Apung Lok Baintan. karena Mayoritas pedagang yang berusia di atas 50 tahun masih kesulitan memahami cara kerja QRIS yang memerlukan bantuan keluarga untuk menggunakan smartphone,.

Pembayaran modern membawa keuntungan seperti transaksi lebih aman dan transparan. Bagi investor, ini menjadi isyarat bahwa Kabupaten Banjar dan sekitarnya mampu memadukan tradisi dengan modernisasi ekonomi rakyat. (*/IN)
foto-foto: Muchtamir



