back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
26.8 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

BMKG: Sulsel Masuk Status Bahaya Cuaca Ekstrem

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah yang masuk status bahaya cuaca ekstrem pada 14–15...
BerandaPemerintahanPemkab Enrekang Dorong Implementasi Program MBG Lewat Penguatan Ekonomi Lokal

Pemkab Enrekang Dorong Implementasi Program MBG Lewat Penguatan Ekonomi Lokal

ENREKANG, inspirasinusantara.id — Pemerintah Kabupaten Enrekang menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan nasional melalui peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tomenawa, mitra Yayasan Sehat Pintar Mandiri. Program tersebut diresmikan oleh Bupati Enrekang, H. M. Yusuf Ritangnga, pada Kamis (6/11/2025) di Kecamatan Baraka.

Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Enrekang, Hj. Andi Tenri Liwang, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, unsur Forkopimda, serta para tamu undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Yusuf Ritangnga menyampaikan apresiasi atas beroperasinya dapur SPPG Tomenawa yang menjadi dapur pertama di wilayah Baraka. Ia menilai keberadaan dapur MBG menjadi langkah penting dalam memperkuat ketahanan pangan anak sekolah sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.

“Walau Enrekang termasuk daerah yang sedikit terlambat dalam pelaksanaan MBG, kita tetap berkomitmen menyukseskannya. Kini sudah ada delapan dapur MBG yang aktif dari total rencana 26 titik di seluruh kabupaten,” jelasnya.

Bupati Yusuf juga menekankan bahwa program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang luas. Melalui program ini, ia menyebut akan terjadi peningkatan aktivitas UMKM, terbukanya lapangan kerja baru, serta penyerapan hasil pertanian dan peternakan lokal.

“MBG memiliki multiplier effect yang besar. Selain memperkuat gizi anak, program ini turut menggerakkan ekonomi lokal dan memastikan perputaran APBN tetap berada di daerah,” ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah daerah bersama Forkopimda, yayasan, dan seluruh pemangku kepentingan akan terus memperkuat sinergi dalam pengawasan dan pelaksanaan program, agar berjalan transparan, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

“Kolaborasi menjadi kunci. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, lembaga pelaksana, dan masyarakat, kita bisa memastikan program ini memberikan manfaat nyata tanpa penyimpangan,” tutup Yusuf Ritangnga.

Melalui langkah ini, Pemkab Enrekang menegaskan arah kebijakan komunikasinya yang berorientasi pada sinergi lintas sektor, transparansi pelaksanaan program sosial, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal sebagai bagian dari implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan di daerah. (*/IN)