back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Menuju Panggung Global : Munafri Disambut Dubes RI di Wina

AUSTRIA, inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria merangkap Slovenia dan perwakilan PBB, Damos...
BerandaRagam4 Tahun Jalan Rusak, Anak Sekolah Terancam, Warga Tersiksa, Tapi Tambang Jalan...

4 Tahun Jalan Rusak, Anak Sekolah Terancam, Warga Tersiksa, Tapi Tambang Jalan Terus

IN, GOWA — Ruas jalan rusak yang menghubungkan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, di Kelurahan Bontoramba telah mengalami kerusakan parah. Jalan rusak berkubang tersebut telah bertahun-tahun tak dipedulikan.

Jalan rusak paling parah terlihat dari Lingkungan Campagaya hingga ke Masjid Nurul Yaqin, yang berada tepat di depan SD Inpres Bontoramba.

Jalan Rusak Dikeluhkan

Menurut Ikhsan, warga Kelurahan Bontoramba, kondisi jalan rusak ini sudah berlangsung selama empat tahun terakhir.

“Sejak ada tambang galian C, truk-truk pengangkut pasir makin sering lalu lalang. Jalan semakin rusak dan debunya sangat mengganggu,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).

BACA JUGA: Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga Siap Kolaborasi dengan Pemda Pinrang Tangani Permasalahan Jalan

Ia berharap pemerintah daerah dan DPRD segera meninjau lokasi dan mengevaluasi aktivitas tambang tersebut.

“Sampai kapan kami harus menghirup debu dan melewati jalan rusak seperti ini?” tambahnya.

Hal senada disampaikan Idris, warga yang rumahnya berada tepat di titik kerusakan terparah. Ia mengaku sudah ada upaya perbaikan, namun belum maksimal.

“Memang sudah ditimbun, tapi hanya dengan batu. Jalan jadi bergelombang. Kalau hujan, air menggenang. Kalau kemarau, debunya parah, apalagi kalau truk pasir lewat,” jelasnya.

Muh. Iqbal, seorang pelajar SMA, juga mengeluhkan kondisi jalan tersebut.

“Debunya banyak sekali. Motor sudah bersih pas berangkat, tapi lewat sini langsung kotor. Truk pasir juga banyak, itu membahayakan kami anak sekolah,” ungkapnya.

Warga juga mengeluhkan kemacetan saat hari pasar. Selain padatnya kendaraan, sering kali batu terpercik dari ban truk, yang berisiko mencelakai pengendara. (mg1/IN)