inspirasinusantara.id — Langit malam Sulawesi Selatan pada pertengahan Agustus 2025 akan menjadi daya tarik baru bagi pencinta astronomi dan pelancong. Fenomena hujan meteor Perseid yang mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus diprediksi memikat wisatawan untuk mencari tempat wisata terbaik yang menawarkan pemandangan langit gelap bebas polusi cahaya.
Tidak hanya sekadar memandang langit, warga dan wisatawan dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengunjungi berbagai tempat wisata unggulan di Sulsel. Mulai dari pantai, pegunungan, hingga pulau-pulau kecil, banyak lokasi yang menawarkan panorama malam spektakuler. Pengalaman berburu meteor pun bisa dipadukan dengan aktivitas wisata lainnya, menjadikan perjalanan lebih berkesan.
Bagi pecinta petualangan, fenomena ini menjadi alasan tambahan untuk menjelajah tempat wisata yang jarang tersentuh hiruk pikuk perkotaan. Malino dengan udara sejuknya, Pulau Samalona yang terpencil, atau Rammang-Rammang dengan lanskap karst megah, bisa menjadi latar sempurna untuk menyaksikan lintasan cahaya Perseid di langit.
Baca juga : Ngopi di Tempat Wisata Sulsel, Rasa dan Panorama Berpadu
Berikut 4 tempat wisata di Sulsel yang direkomendasikan untuk berburu meteor:
1. Bira, Bulukumba
Pantai berpasir putih ini menawarkan langit terbuka ke arah utara dan timur laut — posisi ideal untuk menangkap lintasan Perseid. Setelah menikmati panorama laut di siang hari, pengunjung bisa melanjutkan hingga malam untuk berburu meteor.
2. Pulau Samalona, Makassar
Pulau kecil yang berjarak 30 menit dari dermaga Kayu Bangkoa ini bebas dari polusi cahaya kota. Hamparan langit malam di atas laut lepas membuat meteor tampak lebih terang.
3. Gunung Nona, Enrekang
Terletak di jalur poros Makassar–Toraja, Gunung Nona menyuguhkan pemandangan pegunungan yang dramatis dan udara sejuk. Ketinggian dan minimnya polusi cahaya membuat lokasi ini cocok untuk mengamati meteor sambil menikmati panorama alam Enrekang di malam hari.
4. Rammang-Rammang, Maros
Di tengah gugusan karst terbesar ketiga di dunia, pengunjung bisa menyaksikan meteor di atas siluet tebing kapur. Suasananya unik dan dramatis untuk fotografi malam.
Tips Pengamatan:
Datang sejak pukul 22.00 WITA dan arahkan pandangan ke langit utara-timur laut.
Gunakan matras atau kursi lipat untuk kenyamanan.
Hindari lampu terang dan biarkan mata beradaptasi 15–20 menit dengan gelap.
Fenomena hujan meteor Perseid berasal dari debu komet Swift–Tuttle yang terbakar saat memasuki atmosfer bumi. Di Sulsel, cuaca cerah dan minim polusi cahaya di sejumlah tempat wisata menjadi kunci untuk menikmati pertunjukan alam ini. (*/IN)