back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
28.5 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Pengurangan Dana Transfer Rp134 Miliar Ancam Pelayanan Publik di Enrekang

ENREKANG, inspirasinusantara.id – Pemerintah Kabupaten Enrekang dipastikan menghadapi kesulitan keuangan pada tahun 2026 akibat pengurangan dana transfer dari pusat sebesar Rp134 miliar. Kondisi ini...
BerandaWisata6 Tempat Wisata Dekat Bandara Sultan Hasanuddin Bikin Betah

6 Tempat Wisata Dekat Bandara Sultan Hasanuddin Bikin Betah

inspirasinusantara.id – Menunggu penerbangan yang tertunda memang sering membuat jenuh. Namun, kebosanan itu bisa diatasi dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata yang berada di sekitar Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Makassar sendiri dikenal sebagai kota dengan ragam tempat wisata yang unik, mulai dari pantai, masjid ikonik, hingga museum bersejarah. Menariknya, beberapa di antaranya berlokasi tidak jauh dari bandara, sehingga mudah dijangkau oleh penumpang yang memiliki waktu luang saat transit.

Bagi wisatawan yang ingin sekadar melepas penat, pilihan tempat wisata dekat bandara bisa menghadirkan pengalaman singkat namun berkesan. Dari menikmati sunset yang indah, menyusuri hutan mangrove, hingga berkunjung ke museum budaya, semuanya tersedia sebagai alternatif menarik.

Dengan akses yang relatif mudah dan biaya terjangkau, berbagai tempat wisata di sekitar Bandara Sultan Hasanuddin dapat menjadi destinasi singkat yang menenangkan. Wisatawan tidak hanya mendapat hiburan, tetapi juga kesempatan mengenal sisi lain dari Makassar dan Sulawesi Selatan.

Baca juga :  Mengungkap 5 Tempat Wisata Sulsel Penuh Keajaiban 

Berikut enam rekomendasi tempat wisata dekat Bandara Sultan Hasanuddin yang bisa menjadi pilihan untuk melepas penat:

1. Pantai Losari

Pantai Losari sudah lama menjadi ikon wisata Makassar. Panorama laut biru dan pesona matahari terbenamnya selalu memikat pengunjung.

Tak hanya untuk bersantai, kawasan ini juga kerap menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya, mulai dari pertunjukan seni hingga pasar malam. Lokasinya di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, bisa dikunjungi tanpa tiket masuk, hanya perlu membayar parkir kendaraan.

2. Hutan Mangrove Lantebung

Terletak di Jalan Lantebung, Kecamatan Tamalanrea, hutan mangrove ini menawarkan udara segar dan suasana hijau yang menenangkan. Keunikan tempat wisata ini ada pada jembatan kayu warna-warni yang dikenal dengan sebutan Dermaga Pelangi. Harga tiketnya sangat terjangkau, hanya Rp2.000, ditambah biaya parkir Rp5.000.

3. Pantai Tak Berombak

Pantai ini populer karena ombaknya yang tenang sehingga aman untuk berenang atau snorkeling. Hamparan pasir putih dan air laut yang jernih menambah daya tariknya. Lokasinya di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, juga dikenal sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset yang menawan.

4. Masjid 99 Kubah

Landmark religius ini berada di kawasan Jalan H. Bau, Makassar. Masjid dengan arsitektur megah dan unik ini dihiasi 99 kubah yang ikonik.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga kerap menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, hingga wisata religi. Taman dan kolam di sekitarnya menambah keindahan suasana.

5. Masjid Amirul Mukminin (Masjid Terapung)

Berada di kawasan Pantai Losari, masjid ini berdiri di atas laut dengan desain arsitektur khas. Lokasinya yang strategis membuatnya bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga salah satu tempat wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan.

6. Museum Balla Lompoa

Jika ingin mengenal sejarah dan budaya Sulawesi Selatan, Museum Balla Lompoa di Kabupaten Gowa adalah jawabannya. Museum ini menyimpan berbagai artefak peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo, mulai dari senjata, perhiasan, hingga pakaian adat. Nama “Balla Lompoa” sendiri berarti “Rumah Raja” dalam bahasa Bugis, menjadikannya simbol warisan budaya yang kaya.

Dengan berbagai pilihan tempat wisata tersebut, menunggu penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin tidak lagi membosankan. Sebaliknya, momen transit bisa berubah menjadi kesempatan berharga untuk menikmati keindahan alam, budaya, hingga sejarah Makassar dan sekitarnya. (*/IN)