Ragam  

7 Alasan Sulsel Jadi Surga Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati
FAUNA KHAS SULSEL. Julang Sulawesi, fauna khas sulsel. (Foto : IST/kiki_tongjhie)

INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan, sebuah provinsi di Indonesia Timur, dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling kaya akan keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai spesies flora dan fauna unik dan khas yang hanya bisa ditemukan di wilayah ini. Tidak heran, apabila Sulawesi Selatan menjadi destinasi istimewa bagi para pecinta alam dan peneliti keanekaragaman hayati.

Berikut adalah 7 alasan mengapa Sulawesi Selatan dianggap sebagai surga bagi keanekaragaman hayati.

1. Flora Khas Siwalan atau Pohon Lontar (Borassus flabellifer)

Flora identitas Sulawesi Selatan adalah pohon siwalan atau lontar, sejenis palma yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon ini dikenal karena manfaatnya yang beragam, mulai dari daun sampai dengan batang dan buahnya.

Keanekaragaman Hayati
FLORA KHAS SULSEL. SIiwalan atau Pohon Lontar (foto: IST/@samdawus)

Daunnya bisa digunakan sebagai media penulisan naskah lontar, bahan kerajinan, dan alat musik tradisional. Bunganya dapat disadap untuk menghasilkan nira, yang bisa digunakan sebagai bahan minuman atau gula. Keunikan pohon ini menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas Sulawesi Selatan.

2. Fauna Khas Julang Sulawesi (Aceros cassidix)

Julang Sulawesi atau rangkong Sulawesi adalah fauna identitas Sulawesi Selatan. Spesies burung endemik ini memiliki penampilan yang mencolok, dengan paruh besar bertanduk dan warna-warna yang terang. Burung ini biasanya hidup di hutan primer dan hutan rawa, sering kali terbang dalam kelompok kecil, dan memainkan peran penting dalam ekosistem dengan membantu penyebaran biji melalui makanannya yang terdiri dari buah-buahan.

Keanekaragaman Hayati
FAUNA KHAS SULSEL. Julang Sulawesi, fauna khas sulsel. (Foto : IST/kiki_tongjhie)

3. Budaya dan Pengetahuan Tradisional

Sulawesi Selatan memiliki budaya yang kaya dan pengetahuan tradisional yang mendukung pelestarian alam. Masyarakat lokal memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan memiliki hubungan erat dengan alam sekitarnya.

Keanekaragaman Hayati
SUKU KAJANG. Salah satu suku di Sulsel. (Foto: IST/@_febrian)

Misalnya Suku Kajang yang dikenal sebagai penjaga hutan terbaik di dunia. Washington Post bahkan pernah menulis tentang kehadiran Suku Kajang yang menjadi sangat penting bagi perlindungan lingkungan dan upaya konservasi hutan yang berbasis kearifan lokal

4. Aktivitas Konservasi yang Aktif

Organisasi konservasi dan komunitas lokal bekerja keras untuk melestarikan keanekaragaman hayati Sulsel. Mereka menjalankan berbagai program untuk melindungi flora dan fauna unik, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi.

Keanekaragaman Hayati
AKTIVITAS KONSERVASI. Suku Kajang tidak semena-mena menebang pohon. (Foto : IST/@willyardan)

Misalnyansaja dalam prosedur penebangan pohon. Suku Kajang tidak semena-mena dalam menebang pohon, tetapi mengikuti beberapa aturan yang telah ditetapkan, seperti pohon yang ditebang harus diganti dengan menanam dua pohon pengganti.

5. Keanekaragaman Ekosistem
Sulawesi Selatan menawarkan beragam ekosistem, dari hutan hujan tropis hingga garis pantai yang luas. Setiap ekosistem menyediakan habitat unik bagi berbagai spesies flora dan fauna. Di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, misalnya, Anda dapat menemukan berbagai spesies kupu-kupu yang menakjubkan. Sementara itu, Rammang-Rammang menawarkan formasi karst yang spektakuler.

Keanekaragaman Hayati
TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG. Salah satu ekosistem yang menyediakan habitat unik bagi berbagai spesies flora dan fauna. (foto : IST/kartika)

 

6. Tingginya Tingkat Endemisme

Banyak spesies di Sulawesi Selatan adalah endemik, artinya hanya ditemukan di wilayah ini. Selain Julang Sulawesi, ada pula anoa, babi rusa, dan burung maleo. Tingginya tingkat endemisme ini menunjukkan betapa uniknya ekosistem di Sulawesi Selatan dan pentingnya menjaga kelestariannya.

Keeanekaragaman hayati
ANOA. Salah satu hewan endemik Sulsel. (Foto : IST/@ragunanzoo)

 

7. Pariwisata Berkelanjutan

Keanekaragaman Hayati
WiSATA AIR TERJUN. (FOTO : IST/@pariwisata_barru)

Sulawesi Selatan juga mendukung pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan kelestarian alam. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam tanpa merusak lingkungan, baik melalui trekking di hutan atau menyelam di terumbu karang. (*/kta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *