back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.9 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Makin Padat: Hutan Kota yang Hilang

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Siang itu, Maulana Ishak menatap matahari dari balik jendela rumahnya di Mariso. Udara terasa tajam, menampar kulit tanpa ampun. Sinar mentari...
BerandaPemerintahanBappeda Makassar Pacu OPD Maksimal Pendapatan Daerah

Bappeda Makassar Pacu OPD Maksimal Pendapatan Daerah

IN, MAKASSAR — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaksimalkan potensi pendapatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang berlangsung di lt 2 Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Jumat (26/7/2024)

Andi Zulkifli Nanda mengatakan, realisasi pendapatan menjadi salah satu perhatian. Idealnya pendapatan daerah hingga semester I sudah diangka 40-50 persen.

Karena itu, seluruh OPD dan BUMD diharapkan memacu pendapatan dengan memaksimalkan potensi retribusi yang ada.

“Kemarin kita sudah rapat, kalau realisasi, pendapatan kemarin memang menjadi perhatian kami karena idealnya harusnya 40-50 persen di bulan 7 ini, tapi ini masih hampir 30 persen,” ucap Andi Zulkifli Nanda, Rabu (31/7/2024).

“Ini yang harus digenjot cepat karena banyak program kegiatan yang mau dibelanjakan, tapi kalau pendapatannya tidak ideal tentu ada penundaan ada penghambatan disitu,” sambungnya

Zulkifli memaparkan, realisasi pendapatan Pemerintah Kota Makassar hingga semester I diangka 38,89 persen.

Selama enam bulan, Pemkot Makassar mengumpulkan Rp2,1 triliun pendapatan dari target Rp5,6 triliun di tahun 2024.

Diketahui, sebanyak 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah yang diberi tanggung jawab untuk menarik pendapatan

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sebagai leading sector baru mengumpulkan Rp608,8 miliar atau 31,98 persen dari target Rp1,9 triliun.

Adapun serapan pendapatan tertinggi ada di Dinas Pekerjaan Umum dengan capaian 64,84 persen atau Rp324,2 juta dari target Rp500 juta

Selanjutnya PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 50,65 persen atau Rp1,5 miliar dari target Rp3 miliar.

Tertinggi ketika ialah Dinas Pertanahan dengan realisisi 46,27 persen atau Rp1,9 miliar dari target Rp4,3 miliar.

PD Rumah Potong Hewan, PD Terminal dan Dinas Perdagangan sama sekali belum memberikan kontribusi pendapatan selama enam bulan berjalan. (*/IN)