INSPIRASI NUSANTARA – Wisata mangrove kini menjadi alternatif liburan yang banyak diminati wisatawan, terutama bagi pencinta alam dan fotografi. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), sejumlah destinasi wisata mangrove hadir menawarkan keindahan alam yang sejuk, edukatif, dan Instagramable.
Hutan mangrove atau bakau tidak hanya penting untuk menjaga ekosistem pesisir, tetapi juga berkembang menjadi objek wisata yang menarik. Berikut lima tempat wisata mangrove di Sulsel yang bisa menjadi pilihan destinasi liburan keluarga Anda:
1. Wisata Mangrove Lantebung-Makassar
Terletak di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Wisata Mangrove Lantebung merupakan salah satu hutan bakau yang paling dikenal di Sulsel. Lokasinya hanya berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Makassar.
Tempat ini menawarkan jembatan kayu sepanjang lebih dari 250 meter yang membelah lebatnya hutan mangrove. Wisatawan bisa berjalan santai sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang asri. Tersedia juga menara pandang untuk melihat kawasan pesisir dari ketinggian.
BACA JUGA: 5 Wisata Pantai di Kota Parepare yang Wajib Dikunjungi
Menurut pengelola setempat, kawasan ini merupakan bagian dari konservasi yang dikembangkan secara swadaya oleh warga. “Kami ingin mengenalkan pentingnya hutan mangrove sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir,” ujar Arman, salah satu relawan konservasi Mangrove Lantebung.
2. Wisata Mangrove Tongke-Tongke – Sinjai
Beralih ke Kabupaten Sinjai, tepatnya di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, terdapat Taman Wisata Mangrove Tongke-Tongke. Lokasi ini dikenal sebagai salah satu kawasan rehabilitasi mangrove terbesar di Indonesia Timur.
Dengan luas mencapai 173 hektar, tempat ini menyuguhkan jalur tracking yang dibuat dari papan kayu yang mengular sepanjang lebih dari 1 kilometer di tengah hutan mangrove. Suasana sejuk dan rindang membuat wisatawan betah berlama-lama.
“Tongke-Tongke bukan hanya tempat wisata, tapi juga pusat edukasi tentang lingkungan hidup,” kata Rifki salah satu warga Sinjai.
3. Wisata Mangrove Muntea – Barru
Kabupaten Barru juga punya destinasi mangrove yang tak kalah menarik, yakni Ekowisata Mangrove Muntea di Desa Madello, Kecamatan Balusu. Dikenal dengan keasriannya, hutan bakau ini merupakan hasil inisiatif warga lokal dan komunitas pecinta lingkungan.
Pengunjung dapat menyusuri jembatan bambu yang menyatu dengan alam sambil melihat burung-burung laut yang beterbangan. Tersedia juga area bersantai dengan gazebo sederhana, cocok untuk wisata keluarga.
Dinas Pariwisata Barru mencatat peningkatan kunjungan ke tempat ini pasca-pandemi. Pihaknya dorong pengembangan ekowisata dengan tetap menjaga aspek konservasi.
4. Wisata Mangrove Pambusuang – Polewali Mandar (Perbatasan Sulsel-Sulbar)
Meskipun secara administratif masuk wilayah Sulawesi Barat, Hutan Mangrove Pambusuang di Polewali Mandar sangat dekat dengan perbatasan Sulawesi Selatan, sehingga menjadi destinasi favorit wisatawan dari Pinrang dan sekitarnya.
Tempat ini menawarkan panorama hutan bakau yang luas dan alami. Di akhir pekan, banyak komunitas muda yang datang untuk berfoto dan membuat konten kreatif. Pengunjung juga bisa ikut menanam bibit mangrove, bagian dari kampanye pelestarian alam.
5. Wisata Mangrove Biringkassi – Pangkep
Terakhir, ada destinasi wisata mangrove di Kabupaten Pangkep, tepatnya di kawasan Biringkassi. Tempat ini masih tergolong baru dan dalam tahap pengembangan oleh warga dan pemerintah desa.
Dengan jembatan kayu sepanjang 200 meter dan spot foto berlatar bakau yang hijau, kawasan ini mulai menarik perhatian wisatawan lokal. Pemerintah desa juga tengah menggagas program wisata edukasi untuk pelajar dan mahasiswa.
Potensi Wisata Mangrove di Sulsel
Menurut data Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan, kawasan mangrove di provinsi ini mencakup lebih dari 25 ribu hektar. Sebagian besar berada di daerah pesisir seperti Luwu, Barru, Sinjai, Pangkep, hingga Takalar.
Potensi ini mulai digarap dengan pendekatan ekowisata dan edukasi lingkungan. Selain meningkatkan pendapatan warga, wisata mangrove juga memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
“Dengan tren wisata alam yang meningkat, hutan mangrove bisa menjadi ikon baru wisata Sulsel yang ramah lingkungan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel, Devo Khaddafi, dalam Forum Ekowisata 2024 yang digelar April lalu.
Tips Berkunjung ke Wisata Mangrove:
- Gunakan pakaian nyaman dan sepatu anti selip.
- Bawa air minum dan perlengkapan kebersihan.
- Jaga ketenangan dan jangan buang sampah sembarangan.
- Dukung pengelola lokal dengan membayar tiket masuk atau donasi konservasi. (*/IN)