back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.9 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Makin Padat: Hutan Kota yang Hilang

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Siang itu, Maulana Ishak menatap matahari dari balik jendela rumahnya di Mariso. Udara terasa tajam, menampar kulit tanpa ampun. Sinar mentari...
BerandalingkunganRTH di Makassar Minim Perhatian Pemerintah, Jauh dari Target Ideal

RTH di Makassar Minim Perhatian Pemerintah, Jauh dari Target Ideal

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Perhatian Pemerintah Kota Makassar terhadap keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), termasuk taman kota, dinilai masih sangat rendah.

Kondisi ini berdampak pada rendahnya capaian target RTH sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Hingga akhir 2024, luas RTH publik di Makassar baru mencapai sekitar 11,47 persen, jauh dari target ideal 30 persen.

Padahal, keberadaan taman kota memiliki fungsi penting sebagai ruang publik yang inklusif, nyaman, dan berkelanjutan.

Baca juga: Taman Kota Makassar Ada, Tapi Minim Perhatian

Baca juga: Tempat Joging di Makassar, Pilih 5 Taman Kota Ini

Sejumlah taman kota seperti Taman Macan, Taman Pakui Sayang, dan Lego-lego Center Point of Indonesia memang tersebar di titik strategis kota.

Namun, sebagian besar belum berfungsi optimal sesuai dengan kebutuhan warga sebagai ruang sosial dan ekologi.

“Selama ini, perhatian penyelenggara pemerintahan di Kota Makassar terhadap keberadaan RTH atau taman kota masih sangat rendah. Itu sebabnya, pemenuhan kewajiban RTH tak pernah bisa dicapai,” ujar Mohammad Muttaqin Azikin, pemerhati tata ruang dan lingkungan dari Ma’REFAT INSTITUTE Sulawesi Selatan.

Keluhan warga terhadap taman kota di Makassar cukup beragam, mulai dari minimnya fasilitas seperti toilet, tempat duduk, lintasan taman yang rusak hingga kurangnya fasilitas bermain anak-anak.

Banyak taman lebih mengedepankan tampilan estetika untuk keperluan visual semata.

“Jangankan taman-taman, pembangunan Kota Makassar secara keseluruhan pun tak pernah memperhatikan aspek kesinambungan dan keberlanjutan. Karena, setiap wali kota yang terpilih hanya ingin membangun ‘monumen’ bagi dirinya sendiri,” tambah Muttaqin.

Menurutnya, sebuah taman kota ideal seharusnya memenuhi berbagai elemen penting. Elemen tersebut meliputi fungsi ekologi, fasilitas umum seperti toilet dan tempat sampah, fasilitas rekreasi, edukasi, estetik, penerangan, dan keamanan.

Ia juga menilai bahwa perancangan taman di Makassar belum menggali secara optimal berbagai fungsi utama taman kota.

Fungsi tersebut antara lain adalah fungsi ekologis, edukatif, ruang sosial, rekreatif, serta estetik. (mg1/IN)