inspirasinusantara.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca untuk Minggu, 18 Mei 2025, yang mencakup potensi hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, serta status waspada hingga siaga di sejumlah wilayah Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena kondisi cuaca ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Menurut informasi resmi dari akun Instagram BMKG, berikut wilayah yang masuk dalam kategori peringatan:
Status Waspada (Hujan Sedang–Lebat):
Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.
Status Siaga (Hujan Lebat–Sangat Lebat):
Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Pegunungan.
Peringatan Angin Kencang:
Diprediksi melanda wilayah Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga : BMKG: Awal Mei, Sulsel Berstatus Siaga Hujan Lebat dan Potensi Banjir
Imbauan Penting dari BMKG
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dengan langkah-langkah berikut:
1. Mengantisipasi potensi banjir dan tanah longsor, terutama di daerah lereng dan bantaran sungai.
2. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan deras disertai kilat dan petir.
3. Memotong dahan pohon yang rapuh untuk mencegah risiko tumbang akibat angin kencang.
4. Memperbarui informasi cuaca melalui bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, atau Call Center 196.
Cara Mencegah Banjir di Lingkungan Sekitar
1. Rutin Membersihkan Saluran Air: Pastikan got, drainase, dan selokan tidak tersumbat sampah agar aliran air hujan tidak meluap.
2. Tidak Membuang Sampah Sembarangan: Sampah plastik dan organik yang menumpuk di jalan atau sungai dapat menyumbat aliran air dan menyebabkan genangan.
3. Membuat Lubang Biopori dan Sumur Resapan: Upaya ini membantu mempercepat penyerapan air ke dalam tanah dan mengurangi limpahan air di permukaan.
4. Menanam Pohon dan Vegetasi: Akar pohon membantu menyerap air dan memperkuat tanah agar tidak mudah longsor.
5. Bekerja Sama dengan RT/RW: Melakukan kerja bakti rutin dan edukasi warga tentang pentingnya menjaga lingkungan bersama-sama.
Dengan kewaspadaan dan kesiapan sejak dini, masyarakat dapat mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem dan menjaga keselamatan lingkungan sekitar. (*/IN)