back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33.3 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Google Messages Semakin Canggih: Kirim Pesan Aman, Bebas, Praktis!

inspirasinusantara.id – Google terus memperkuat posisi aplikasi Messages-nya sebagai alternatif serius bagi layanan perpesanan populer seperti WhatsApp dan Telegram. Dengan dukungan teknologi RCS (Rich...
BerandaWisata5 Tempat Wisata Horor Paling Melegenda di Sulawesi Selatan 

5 Tempat Wisata Horor Paling Melegenda di Sulawesi Selatan 

inspirasinusantara.id – Sulawesi Selatan tak hanya dikenal karena keindahan pantai dan kulinernya yang menggoda, tetapi juga menyimpan tempat wisata bernuansa mistis yang memikat. Dari kuburan di tebing hingga makam bayi dalam pohon, daerah ini menawarkan pengalaman berbeda bagi pencinta sejarah dan spiritualitas.

Tempat wisata di Sulsel tidak selalu tentang keindahan alam yang memesona—beberapa justru menyuguhkan kisah kelam yang menantang rasa penasaran. Cerita-cerita mistis yang melekat pada lokasi ini menjadikannya destinasi yang memadukan wisata budaya dengan nuansa supranatural.

Di balik batu-batu kuno dan pepohonan lebat, tempat wisata seperti makam Londa dan Baby Grave Kambira mengajak pengunjung menelusuri hubungan antara kehidupan dan kematian. Tak hanya menyimpan nilai sejarah, tempat-tempat ini juga merefleksikan kearifan lokal dalam memaknai perpisahan terakhir.

Bagi sebagian orang, tempat wisata dengan aura misterius justru memberi pengalaman mendalam yang sulit ditemukan di destinasi lain. Sulawesi Selatan menghadirkan itu semua—perpaduan antara horor, budaya, dan keagungan masa lalu yang masih hidup hingga hari ini.

Berikut 5 tempat wisata di Sulsel yang membuat bulu kuduk berdiri sekaligus mengundang rasa ingin tahu :

1. Kuburan Tebing Londa, Toraja

Terletak sekitar tujuh kilometer dari Rantepao, destinasi ini menjadi ikon wisata mistis di Toraja. Di sinilah jenazah disimpan dalam peti berwarna cerah yang ditata di ceruk-ceruk tebing batu.

Pemandangan ini diperkuat oleh kehadiran Tau-Tau, patung kayu menyerupai orang yang telah wafat, berjajar di sisi luar tebing. Masyarakat percaya bahwa semakin tinggi posisi peti, maka semakin tinggi pula status sosialnya—dan konon arwahnya akan lebih cepat sampai ke alam Puya.

2. Lemo: “Rumah Arwah” di Makale

Lemo, yang berarti lubang batu, merupakan makam keluarga yang dipahat langsung di tebing tinggi di wilayah Makale, Tana Toraja. Setiap lubang mewakili satu keluarga, dan proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga satu tahun.

Baca juga : Liburan Ala Film Indie: 5 Tempat Wisata Sulsel Sinematik 

Tempat ini juga menjadi lokasi pelaksanaan ritual Ma’Nene, yakni tradisi mengganti pakaian jenazah oleh keluarga yang masih hidup. Perpaduan antara batu, leluhur, dan ritus sakral menjadikan Lemo sebagai wisata penuh aura spiritual.

3. Baby Grave Kambira: Pemakaman Bayi dalam Pohon

Tidak seperti makam pada umumnya, pemakaman bayi di Kambira menggunakan pohon Tarra besar sebagai tempat peristirahatan terakhir. Bayi yang belum tumbuh gigi dikuburkan dalam posisi duduk di dalam batang pohon, lalu ditutup dengan anyaman ranting yang disebut Passiliran.

Getah pohon dipercaya mampu menetralisir bau, dan tanda makam ditunjukkan melalui simbol persegi di batang pohon. Dikelilingi hutan lebat, tempat ini memancarkan aura sunyi dan menyentuh sisi emosional siapa pun yang datang.

4. Monumen Korban 40.000 Jiwa, Makassar

Monumen yang berada di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar ini berdiri sebagai pengingat akan tragedi pembantaian massal pada masa pendudukan Belanda. Di bawah bangunan ini, diyakini terdapat kuburan massal para korban.

Pengunjung dan warga sekitar kerap mengaku merasakan kehadiran energi tak kasat mata, mulai dari penampakan, bau darah segar, hingga aroma bangkai. Nuansa duka dan kemarahan sejarah menjadikan tempat ini sebagai wisata horor yang kuat akan pesan kemanusiaan.

5. Benteng Fort Rotterdam: Warisan Kolonial yang Menyimpan Luka

Dibangun pada era kolonial Belanda, Fort Rotterdam dulunya merupakan pusat kekuasaan yang juga menjadi saksi bisu kekejaman terhadap masyarakat lokal. Terletak di pesisir barat Kota Makassar, benteng ini kini menjadi situs sejarah yang kerap dikunjungi wisatawan.

Namun, tak sedikit yang merasakan hawa mistis yang menyelimuti bangunan bergaya Eropa tersebut. Banyak cerita menyeruak soal sosok tak dikenal dan jejak langkah misterius yang terdengar di malam hari.

Mengunjungi destinasi-destinasi ini bukan hanya tentang mencari sensasi horor. Lebih dari itu, tiap lokasi menyimpan cerita, filosofi, dan nilai budaya yang dalam. Tempat wisata horor di Sulsel mengajak kita memahami bagaimana masyarakat memaknai kematian, leluhur, dan sejarah—dengan cara yang tak biasa, namun tetap penuh hormat. (*/IN)