inspirasinusantara.id — Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa kemarin, harga emas batangan 24 karat produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) hari ini, Rabu (22/10), justru berbalik arah tajam.
Logam mulia tersebut anjlok Rp177.000 per gram, menjadi Rp2.310.000 per gram, berdasarkan data resmi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam.
Penurunan ini menandai koreksi tajam setelah harga emas Antam sempat menyentuh level tertinggi Rp2.487.000 per gram pada perdagangan Selasa (21/10).
Untuk emas dengan ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, kini dijual Rp1.205.000, sedangkan untuk ukuran terbesar 1.000 gram (1 kg) mencapai Rp2.250.600.000 per batang.
Sementara itu, harga buyback atau jual kembali juga mengalami penurunan cukup signifikan, turun Rp172.000 menjadi Rp2.164.000 per gram. Harga buyback ini merupakan acuan bagi masyarakat yang ingin menjual kembali emas batangan ke pihak Antam.
Kena Pajak untuk Transaksi di Atas Rp10 Juta
Dalam laman resmi Logammulia.com, dijelaskan bahwa setiap transaksi buyback emas senilai di atas Rp10 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5%, sesuai PMK No. 34/PMK.10/2017. Pemotongan pajak tersebut dilakukan otomatis dari total nilai transaksi.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 112/PMK.03/2022, nasabah yang melakukan transaksi jual beli emas wajib mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini (22 Oktober 2025)
0,5 gr
1.205.000
1.208.013
1 gr
2.310.000
2.315.775
2 gr
4.560.000
4.571.400
3 gr
6.815.000
6.832.038
5 gr
11.325.000
11.353.313
10 gr
22.595.000
22.651.488
25 gr
56.362.000
56.502.905
50 gr
112.645.000
112.926.613
100 gr
225.212.000
225.775.030
250 gr
562.765.000
564.171.913
500 gr
1.125.320.000
1.128.133.300
1.000 gr
2.250.600.000
2.256.226.500
Penurunan harga emas Antam hari ini menjadi pengingat bahwa pergerakan logam mulia sangat dipengaruhi oleh dinamika global, termasuk fluktuasi nilai dolar AS, suku bunga, serta ketidakpastian ekonomi dunia. Meski demikian, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang aman dalam jangka panjang, terutama bagi masyarakat yang ingin melindungi nilai asetnya dari inflasi. (*/IN)



