back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.3 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

BI Sulsel Tutup BEKS 2025, Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah Inklusif

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel) resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025...
BerandaNasionalKementerian PU Percepat Konektivitas Papua Selatan, Dorong Pengembangan Sentra Produksi Pangan Nasional

Kementerian PU Percepat Konektivitas Papua Selatan, Dorong Pengembangan Sentra Produksi Pangan Nasional

JAKARTA, inspirasinusantara.id — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmennya memperkuat konektivitas dan kemandirian pangan nasional melalui pembangunan Jalan KSPP Wanam–Muting Segmen II di Provinsi Papua Selatan sepanjang 80,5 kilometer. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025.

Penandatanganan kontrak pembangunan dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Selatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, bersama KSO PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya, PT Batulicin Beton Asphalt, dan PT Modern Widya Tehnical. Kegiatan berlangsung di Gedung Serbaguna Kementerian PU, Senin (3/11/2025), disaksikan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo dan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur dasar, khususnya jalan dan sumber daya air, menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas kawasan.

“Merauke memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan nasional. Melalui pembangunan infrastruktur konektivitas dan sumber daya air, kami ingin memastikan kawasan ini dapat berproduksi sepanjang tahun dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya dikutip dari CNBC.

Dody menegaskan, pembangunan Jalan KSPP Wanam–Muting Segmen II merupakan langkah awal dari komitmen bersama untuk mempercepat pengembangan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional (KSPEAN). Merauke diharapkan menjadi salah satu lumbung pangan baru Indonesia Timur yang mampu menopang ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

Pembangunan jalan sepanjang 80,5 km ini mencakup pembangunan tiga jembatan utama dengan nilai kontrak mencapai Rp4,8 triliun. Masa pelaksanaan proyek ditetapkan selama 720 hari kalender, dengan target penyelesaian pada 25 Oktober 2027.

Proses pengadaan telah melalui tahapan tender prakualifikasi sejak 11 Agustus 2025, dengan pemenang konsorsium empat perusahaan nasional tersebut.

Fokus pada Mutu, Keselamatan, dan Pemberdayaan Lokal.

Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar menekankan pentingnya profesionalisme dan tanggung jawab dalam pelaksanaan proyek.

“Pekerjaan ini harus menjunjung tinggi kualitas, keselamatan kerja, dan kelestarian lingkungan. Kami juga mendorong agar masyarakat lokal dilibatkan secara aktif untuk memperkuat dampak ekonomi di Papua Selatan,” katanya.

Roy menambahkan, pembangunan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Bina Marga dalam mendukung kemandirian pangan, energi, dan air nasional. Ia menegaskan bahwa keberhasilan proyek sangat bergantung pada sinergi lintas pihak, dengan fokus pada mutu pekerjaan serta pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat sekitar.

Melalui proyek Jalan KSPP Wanam–Muting Segmen II, Kementerian PU menargetkan terwujudnya:

Konektivitas antarwilayah yang lebih kuat, memperlancar arus logistik dan mobilitas warga;

Akses yang lebih mudah ke pusat-pusat produksi pangan di Papua Selatan;

Peningkatan efisiensi rantai pasok pertanian, dari lahan ke pasar;

Pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembukaan lapangan kerja dan pengembangan usaha lokal.

Proyek ini juga berperan penting dalam program ekstensifikasi pangan nasional, yakni membuka dan mengoptimalkan lahan-lahan potensial, termasuk hutan sekunder dan lahan tidur, menjadi area pertanian produktif. Kawasan tersebut akan diperkuat dengan jaringan irigasi modern dan fasilitas pendukung pertanian guna meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi komoditas utama seperti padi, jagung, dan kedelai.

Dengan langkah strategis ini, Kementerian PU menegaskan peran Papua Selatan sebagai bagian integral dari peta besar pembangunan nasional menuju kemandirian pangan, energi, dan air sejalan dengan visi Indonesia Maju 2045. (*/IN)