back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.8 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Unismuh Makassar Buka Jalur Fast Track: Kuliah 5 Tahun Boyong Ijazah Sarjana dan Magister

IN, MAKASSAR - Setelah meraih akreditasi institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Universitas Muhammadiyah Makassar terus mengembangkan inovasi dan terobosan. Salah...
BerandaNasionalJokowi Sebut Hari Santri sebagai Revolusi Jihad

Jokowi Sebut Hari Santri sebagai Revolusi Jihad

IN, SURABAYA – Presiden RI, Jokowi bersama dengan Menteri Agama hadir dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional 2023 yang digelar di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023).

 

“Santri adalah pondasi kekokohan bangsa dan hari ini sudah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki lebih dari 36 ribu pondok pesantren sebuah kekuatan besar, penentu masa depan bangsa,” dalam pidatonya.

 

Jokowi dalam pidatonya bercerita tentang pengalamannya sebelum menjadi presiden RI telah bernazar untuk menciptakan hari santri.

 

“Saya ingat tahun 2015 saat itu saya berkunjung ke Jawa Timur, kemudian masuk disebuah pondok pesantren di Malang dan pada saat itu dari para kyai dan santri untuk memutuskan adanya hari santri, tapi sebelum itu saya belum terpilih jadi presiden,” kata Jokowi dalam siaran langsung salah satu Channel YouTube, Minggu (22/10).

 

“Setelah terpilih jadi presiden, permohonan yang saya ingat betul dari sebuah pondok pesantren dari Kab. Malang,  kita kaji dan kita tindaklanjuti, kemudian kita putuskan adanya hari santri lewat keputusan presiden,” sambungnya.

 

Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional berdasarkan resolusi jihad para kyai dan perjuangan KH Hasyim Asy’ari dari Nahdlatul Ulama.

 

“Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua saat itu termasuk para santri berjuang untuk kepentingan bangsa, kepentingan negara dan kepentingan umat,” jelasnya.

 

Upacara yang dipimpin Presiden Jokowi ini dihadiri Ketua DPR RI Puan Maharani; Panglima TNI Laksamana Yudo Margono; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf serta para Menteri Kabinet Indonesia Maju dan para undangan lainnya.

 

Presiden Jokowi dalam upacara juga menyinggung dunia dihadapkan pada krisis ekonomi, pangan, dan energi akibat konflik di berbagai negara. Belum reda konflik Ukraina dan Rusia, kini dunia menghadapi tantangan geopolitik yang berpotensi berdampak pada sektor ekonomi karena konflik di Palestina dan Israel.

 

“Adanya krisis pangan akibat konflik, adanya krisis energi akibat konflik, baik yang sebelumnya hanya terjadi di Ukraina, kini tambah lagi di Palestina dan Israel,” katanya.