back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
25.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

BAZNAS Enrekang Salurkan Rp15 Juta untuk Bedah Rumah Keluarga Almarhum Aldi

ENREKANG, inspirasinusantara.id — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Enrekang menyalurkan bantuan program bedah rumah senilai Rp15 juta kepada keluarga almarhum Aldi Oktavian, pelajar Madrasah...
BerandaTeknologiAI Bukan Ancaman, Ini 5 Skill Penentu Karier Sukses

AI Bukan Ancaman, Ini 5 Skill Penentu Karier Sukses

inspirasinusantara.id — Kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) semakin merambah berbagai sektor industri, menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi tenaga kerja global. Meski kerap dianggap sebagai ancaman bagi pekerjaan manusia, AI justru membuka ruang untuk pengembangan keahlian yang tidak bisa digantikan oleh mesin.

Di era digital ini, pekerja dituntut untuk terus beradaptasi dengan perubahan. Kecakapan seperti berpikir kritis, berempati, mengambil keputusan kompleks, hingga membangun relasi, menjadi nilai tambah yang membedakan manusia dari teknologi.

Mengutip laporan CNBC Make It, berikut lima keterampilan utama yang perlu diasah agar tetap relevan dan bersaing di era digital yang kian cepat berubah:

1. Terus Belajar Sepanjang Hayat

Individu paling sukses tak pernah berhenti belajar. Mereka menyadari bahwa menolak perubahan, terutama dalam hal teknologi, hanya akan menjadi bumerang.

Maka penting untuk memperluas wawasan, mengikuti perkembangan AI, hingga berdiskusi dengan rekan kerja lintas generasi.

2. Gabungkan Kecakapan Teknis dan Empati

AI bisa mengolah data, tetapi tidak memiliki empati. Di sinilah manusia unggul.

Kemampuan memahami perasaan orang lain menjadi nilai lebih yang tak tergantikan. Latih empati lewat percakapan lintas latar belakang dan kebiasaan menempatkan diri di posisi orang lain.

3. Pahami Posisi dalam Ekosistem Lebih Luas

Melihat gambaran besar sangat krusial. Seperti yang dilakukan Presiden Universitas Montana, Seth Bodnar, yang harus menyeimbangkan kepentingan mahasiswa, dosen, pemerintah, dan mitra eksternal. Sukses datang dari pemahaman tentang bagaimana berbagai pihak saling memengaruhi.

4. Bangun Relasi yang Luas dan Kuat

Koneksi sosial berperan besar dalam kesuksesan karier. Masukan dari berbagai departemen, mulai dari staf lapangan hingga manajemen puncak, bisa memberikan perspektif yang berbeda dan memperkaya pengambilan keputusan.

5. Adaptif terhadap Perubahan

Perubahan adalah keniscayaan, terutama di era AI. CEO Best Buy, Corie Barry, menyebut bahwa karyawan paling bernilai adalah mereka yang mau keluar dari kebiasaan lama dan terbuka terhadap hal baru.

Dengan menyeimbangkan kecakapan teknis dan emosional, membuka diri terhadap perubahan, dan membangun jejaring luas, pekerja di era AI bukan hanya bertahan, tapi juga bisa berkembang pesat.

Dengan menanamkan semangat pembelajar, memperkuat sisi humanis, serta terbuka pada perubahan, pekerja di era AI bukan hanya akan bertahan, tetapi juga berpeluang tumbuh lebih pesat. (*/IN)