IN, MAKASSAR — Buah memang baik untuk jadi menu berbuka puasa. Namun, tidak semua buah baik disantap sebagai hidangan berbuka, apalagi kalau buahnya durian.
Ahli Gizi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr dr HM Khidri Alwi M Kes MA menjelaskan durian memiliki kandungan gula dan lemak jenuh yang sangat tinggi.
“Saat durian dimakan sebelum makan besar, kita akan keburu kenyang di saat nutrisi lain belum masuk tubuh, padahal makan besar yang dibutuhkan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pola Makan Sehat Saat Sahur dan Berbuka Menurut Ahli Gizi
Selain kadar gula dan lemak tinggi, durian juga mengandung kadar alkohol dan gas tinggi. Kandungan inilah yang sangat berpengaruh naiknya asam lambung.
Khidri menjelaskan durian yang sudah matang akan mengalami fermentasi dari protein dan serat. Akibatnya, akan terdapat gas dalam jumlah yang tinggi dalam lambung, sehingga perut jadi terasa kembung.
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Ibnu Sina, dr Asrini Safitri SpGK menambahkan sejak sahur sampai waktu berbuka, simpanan gula darah sebagai sumber energi utama tubuh terus menurun. Hal inilah yang membuat tubuh mudah lemas dan mengantuk.
“Untuk mengganti energi yang hilang, tubuh memerlukan menu berbuka puasa yang tepat, seperti yang manis-manis,” jelasnya.
Gula bisa meningkatkan kadar gula darah yang turun selama puasa, tetapi kalau terlalu manis justru gula darah dapat kembali menurun drastis dan setelah itu jadi lemas dan mengantuk. Contoh makanan tinggi gula antara lain durian, teh manis, dan pisang goreng. (*/IN)