BSI Bakal Ekspansi Bisnis ke Timur Tengah, Pengamat: Indonesia Untung Besar

 

IN, MAKASSAR – PT Bank Syaria Indonesia Tbk (BSI) akan melangsungkan rencana ekspansinya ke Timur Tengah. Hal tersebut didukung oleh minat masyarakat Indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji yang terus meningkat setiap tahun.

Pengamat Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya Makassar, Dr. A.Ansir Launtu menuturkan mengapresiasi rencana yang akan dilakukan oleh BSI.

Hal tersebut, kata Ansir Launtu bisa membuat hubungan antara dua negara tersebut yakni Arab Saudi dan Indonesia menjadi lebih baik.

“Sah-sah saja, dan patut disyukuri karena nantinya membuat hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia semakin baik dan semakin meningkat, dan akan memberikan keuntungan bagi kedua negara,” tandas Ansir Launtu, Minggu (15/10/2023).

Terlebih lagi, sambung Ansir Launtu Arab Saudi saat ini masih tercatat sebagai salah satu mitra kerjasama strategis Indonesia dalam bidang investasi dan perdagangan.

“Dengan berkembangnya upaya diversifikasi ekonomi dan pengembangan pusat-pusat wisata, terdapat peluang bagi Indonesia untuk menjadi mitra strategis Arab Saudi melalui sinergitas,” tukas Ansir Launtu.

Kata Ansir sapaanya melalui rencana ini menjadi bagian perhatian utama pemerintah, sehingga BSI menyadari bahwa potensi akan kebutuhan warga Indonesia yang menjalankan aktivitas di Arab Saudi sangat besar.

“Apalagi, setiap tahun lebih dari 200 ribu orang jemaah haji dan lebih dari 1 juta orang jamaah asal Indonesia secara aktif beraktivitas di sana. Jadi dengan adanya wacana untuk mengembangkan cabang BSI di Arab Saudi saya kira sangat tepat,” tandas Ansir Launtu.

Sementara Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut pembukaan kantor cabang akan dilakukan di Saudi Arabia, khususnya di Kota Jeddah, Mekkah dan Madinah.

“Kenapa kita harus buka di Mekkah dan Madinah, karena setiap tahun Indonesia kirimkan lebih dari 1 juta jemaah umroh, lebih dari 220.000 haji, dan hampir 85%-87% yang mengelola adalah BSI, jadi kita harus buka di sana,” kata Hery.

Meski tidak merinci kapan tepatnya ekspansi pembukaan kantor cabang penuh ini terealisasi, namun rencana tersebut akan melanjutkan eskpansinya di Timur Tengah setelah sebelumnya BSI telah membuka kantor cabang penuh di Dubai.

“BSI mau jadi bank syariah global. Dubai kan jadi hub internatinal islamic finance. Di Dubai kami lihat potensinya yang pertama,” kata Hery.

Hery memandang selama ini grand finance dijalankan oleh bank asing, sehingga setelah hadirnya BSI di luar negeri akan mampu mengambil peran ini untuk mendorong agar sebagian nasabah korporasi bisa didukung oleh produk yang dimiliki BSI seperti trade, sindikasi hingga pembiayan.

“Kami bisa dukung, BSI punya variasi pembiayaan debitur internasional. Bisa melalui Sukuk global, dimana indonesia termasuk yang menerbitkan cukup intens, intinya kami bawa duit dari middle east atau dari London (tempat berkembangnya syariah) jadi kami bantu,” jelas Hery.

Di sisi lain, ekspansi layanan BSI kepada nasabahnya di Arab Saudi juga telah didukung dengan penerbitan kartu debit, QRIS, dan mesin EDC di berbagai merchant yang ada di Arab Saudi.

“Informasi kita dapat dari pemerintah Saudi yang menekankan ke jamaah untuk belanja pakai cashless. Jadi sebenarnya cocok,” tutup Hery.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *