back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
34.6 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Kreasi Dangke hingga Talas Ubi Antar Enrekang Juara di B2SA Fest 2025

ENREKANG, inspirasinusantara.id — Di tengah keramaian Gedung Mulo, Makassar, Selasa siang, 18 November 2025, aroma dangke segar, talas ubi, dan olahan jawawut dari Kabupaten...
BerandaKulinerCuaca Panas? Ini 5 Kuliner Khas Sulsel yang Siap Menyegarkan

Cuaca Panas? Ini 5 Kuliner Khas Sulsel yang Siap Menyegarkan

Inspirasinusantara.id — Kuliner khas Sulsel tak hanya menggoda lidah, tapi juga menjadi penawar dahaga di tengah cuaca panas yang melanda. Dengan cita rasa autentik dan sentuhan kearifan lokal, aneka sajian seperti Es Pisang Ijo hingga Sarabba Dingin hadir menyegarkan sekaligus menyatukan tradisi dan tren masa kini.

Cuaca panas yang melanda berbagai wilayah di Sulawesi Selatan belakangan ini tak hanya menuntut tubuh untuk tetap terhidrasi, tetapi juga menggugah selera untuk mencari hidangan yang menyegarkan. Di tengah terik matahari dan udara yang gerah, masyarakat lokal punya cara tersendiri untuk menikmati kuliner khas yang tak hanya lezat, tapi juga menyejukkan.

Sulawesi Selatan dikenal memiliki kekayaan kuliner khas yang luar biasa, tak hanya dalam cita rasa, tetapi juga dalam fungsi adaptif terhadap kondisi alam. Sejumlah makanan dan minuman tradisional justru diciptakan sebagai penyeimbang saat cuaca panas melanda.

Menariknya, sebagian besar kuliner khas Sulsel penyegar ini sudah dikenal lintas generasi dan kini makin populer karena diadopsi oleh kafe modern maupun dijajakan di platform daring. Dari yang manis hingga gurih, dari yang lembut hingga bertekstur kenyal Sulsel punya beragam pilihan yang siap menyejukkan hari.

Berikut 5 kuliner khas Sulsel yang wajib dicicipi saat cuaca panas mulai menyengat:

1. Es Pisang Ijo

Ikon kuliner khas Makassar ini selalu jadi primadona di siang hari. Terbuat dari pisang raja yang dibungkus adonan hijau dari tepung beras dan daun pandan, disajikan dengan sirup merah, es serut, dan bubur sumsum, Es Pisang Ijo menyegarkan sekaligus mengenyangkan.

Makanan ini kerap dijajakan di warung hingga kafe kekinian sebagai menu favorit anak muda.

Baca juga : Kemarau 2025 Datang Bertahap, BMKG: Mayoritas Alami Kondisi Normal

Baca juga : 2 Kuliner Kaki Lima Sulsel, Godaan Bagi Pecinta Makanan

2. Es Cendol

Berbeda dari es cendol biasa, versi Bugis punya keunikan dalam cara penyajian dan bahan lokal. Terdiri dari cendol berwarna hijau dari sari daun pandan, santan segar, dan gula aren cair, hidangan ini jadi penawar dahaga yang ampuh saat matahari terik.

Penjual tradisional biasa menyajikannya di pasar-pasar atau penjual keliling saat sore hari.

3. Es Palu Butung

Mirip dengan Es Pisang Ijo namun lebih sederhana, Palu Butung hanya terdiri dari pisang rebus yang dipotong-potong, bubur sumsum, dan sirup merah khas Makassar.

Sensasi manis-gurih dari kuah santan dingin membuatnya nikmat disantap kapan saja saat cuaca panas.

4. Bassang

Makanan khas masyarakat pesisir Sulsel ini cocok dinikmati dalam versi hangat atau dingin. Bubur tradisional ini berbahan dasar jagung pulut sejenis jagung ketan bertekstur kenyal yang dimasak bersama tepung terigu, air, sedikit garam, dan gula.

Teksturnya yang lembut berpadu dengan cita rasa manis-gurih, menjadikannya hidangan yang fleksibel dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan maupun camilan. Meski secara tradisional disajikan hangat, kini Bassang mulai diadaptasi dalam versi dingin untuk menyesuaikan selera masyarakat di tengah cuaca panas.

Disajikan dalam suhu ruang atau dengan tambahan es batu, Bassang tetap menghadirkan sensasi lezat yang khas, apalagi ketika ditambahkan gula pasir saat penyajian.

Versi modern bahkan menambahkan potongan es batu dan sambal dabu-dabu mentah sebagai penambah cita rasa unik.

5. Es Sarabba 

Biasanya dikenal sebagai minuman hangat penambah imun, Sarabba yang dibuat dari jahe, santan, dan gula merah ternyata bisa disajikan dalam versi dingin.

Inovasi ini semakin digemari anak muda di Makassar yang menginginkan versi modern dari minuman tradisional. Rasanya tetap nendang, tapi lebih cocok dinikmati di bawah terik matahari.

Kelima kuliner khas ini membuktikan bahwa kekayaan kuliner Sulawesi Selatan tak hanya cocok untuk musim hujan, tapi juga mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat cuaca panas. Sensasi menyegarkan yang ditawarkan tidak hanya menyentuh lidah, tetapi juga menghadirkan cerita dan kearifan lokal yang patut dirayakan. (*/IN)