back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Masa Orientasi Sekolah Makassar Usung Edukasi Lingkungan dan Parenting

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id --Masa orientasi sekolah tahun ajaran baru di Kota Makassar akan menekankan pada pengenalan lingkungan hidup melalui pembiasaan buang sampah pada tempatnya dan...
BerandaTeknologiDari Ladang ke Layar: Kebijakan Pemerintah dalam Modernisasi Pertanian Tradisional

Dari Ladang ke Layar: Kebijakan Pemerintah dalam Modernisasi Pertanian Tradisional

INSPIRASI NUSANTARA–Petani Indonesia kini tidak hanya menggenggam cangkul, tapi juga mengakses data panen dari layar ponsel mereka. Sistem modernisasi pertanian tradisional menuju era modern yang mengandalkan teknologi canggih, irigasi presisi, hingga digitalisasi pasar.

Pemerintah Indonesia terus mempercepat transformasi sektor pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian modern. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa modernisasi menjadi kunci dalam mendongkrak produktivitas dan menurunkan biaya produksi demi mencapai swasembada pangan nasional.

Dilansir dari Pusat standardisasi instrumen Hortikultura, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya transformasi pertanian dari tradisional menuju modern sebagai salah satu kunci keberhasilan pencapaian target swasembada.

Sebagai bagian dari akselerasi, Kementerian Pertanian telah membentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian. Lembaga ini bertugas merancang, merakit, menguji coba, hingga menyebarluaskan penggunaan alat dan mesin pertanian modern (alsintan) ke seluruh wilayah Indonesia.

Fokus Tiga Arah: Alsintan, Irigasi Cerdas, dan Digitalisasi Panen

Pemerintah menyiapkan tiga arah kebijakan utama dalam proses transformasi pertanian:

1. Modernisasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)

Petani kini didorong untuk memanfaatkan alsintan berteknologi tinggi seperti traktor otomatis, mesin tanam dan panen cepat, hingga drone pemantau lahan. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja manual, serta mempercepat seluruh proses budidaya.

2. Pengembangan Irigasi Presisi dan Ramah Lingkungan

Meski belum disahkan dalam bentuk regulasi resmi, pemerintah tengah menyusun standar nasional sistem irigasi cerdas. Teknologi ini akan menggunakan sensor kelembapan tanah dan data cuaca untuk mengatur distribusi air secara tepat guna, demi meningkatkan hasil dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

3. Digitalisasi Aktivitas Pascapanen

Kementan juga mendorong digitalisasi proses panen dan distribusi hasil pertanian. Lewat pengembangan platform pertanian digital, petani dapat mencatat hasil panen secara real-time, memantau harga pasar, serta menjual langsung ke konsumen melalui marketplace digital.

Persiapan Pemerintah dalam Keahanan Pangan Global

Upaya modernisasi ini merupakan bagian dari program besar swasembada pangan nasional yang kini dimajukan satu tahun lebih cepat, dari 2028 menjadi 2027.

Langkah ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan global, perubahan iklim, serta kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Dengan dukungan teknologi, regulasi, dan edukasi kepada petani, Indonesia diharapkan mampu mengubah wajah pertaniannya dari ladang yang terisolasi menjadi sistem produksi pangan yang terhubung langsung ke pasar melalui layar digital. (*/IN)