Sastra  

Hikayat Masa Lalu

Puisi-puisi: Sultan Musa (Penulis Asal Samarinda)

Hikayat masa lalu
ILUSTRASI. (foto:istimewa)

Hikayat Masa Lalu

Masa  lalu  hanyalah terikat  antara  jarak  dan waktu, terukir cerita tentang sebuah pertemuan. Kepingan yang  tertinggal  jauh  berbaur bersama  keraguan  dan ketakutan bahkan tekanan.  Adakah terdengar tepukan “bunyi” dari  masa lalu ?  ….kadangkala bunyinya terdengar memberi  kenikmatan, bahkan mungkin tidak berbunyi sama sekali…

Meski masih ada yang belum bisa berdamai dengan masa lalu, karena melukai dari dalam…..dan ada pula yang mempertanyakannya karena melindungi, lalu  berlaku  kemudian episode  yang  luar biasa.  Ada linangan airmata…..situasi  yang  tak terelakkan dari  masa lalu…

Namun, apakah kenyataan itu  sepadan  atau  tidak ?

-2021

 

Puisi dan Perahu Hati 

ada yang lebih syahdu dari  imaji yakni puisi

yang sempat kau sulam; dalam pijak kata

tanpa keterbatasan serta bernafas

suluhkan lepas menerjemahkan perahu hati

2024

 

Rindu Cendawan 

aku lelah

berbalut letih

menulis sepi

menjemur gundah

 

aku salah

berkalut perih

melukis diri

melebur kesah

 

;masihkah angin mendesir

dalam renyah menyisip

 

;masihkah embun mendecak

dalam hembus menyisir

 

Lalu, menulis ‘Tuhan aku rindu cendawan-Mu’

-2020

 

Aku, Nyanyian, dan Sore 

aku bernyanyi

menghampiri cerita hati

di separuh nada yang sepi

 

pada sore yang sendu

angin berhembus ke hulu

meniupkan tentang cerita dahulu

 

nyanyian bercengkerama puing rindu

…..maka genggamlah

 

sore terpancar wajah senyum

…..maka nikmatilah

-2024

========
 

SULTAN MUSA, berasal dari Samarinda – Kalimantan Timur. Tulisannya  tersiar  diberbagai  platform  media online &  media cetak  Nasional maupun Internasional.  Karya  –  karyanya  masuk  dalam  beberapa  Antologi  bersama  penyair  Nasional  &  Internasional. Buku tunggalnya bertajuk “Titik Koma” nomine buku puisi unggulan Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Dan puisinya terpilih juga pada event “Challenge Heart and Art for Change” Collegno Fòl Fest Turin – ITALIA (2024). Tercatat  pula  dibuku  “Apa  &  Siapa  Penyair  Indonesia  –  Yayasan  Hari  Puisi  Indonesia” Jakarta  2017. Adapun  Instagram  :  @sultanmusa97

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *