back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Google Rilis Doppl, Mix and Match Jadi Lebih Seru 

inspirasinusantara.id – Raksasa teknologi Google kembali menghadirkan gebrakan baru dengan meluncurkan Doppl, aplikasi eksperimental berbasis AI yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual menggunakan...
BerandaPemerintahanKekerasan Seksual Kian Marak, DP3A Makassar Kampanyekan Program Speak Up

Kekerasan Seksual Kian Marak, DP3A Makassar Kampanyekan Program Speak Up

IN, MAKASSAR – Kasus kekerasan seksual di Kota Makassar kian marak. Untuk itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Makassar Achi Soleman mengaungkan kampanye Speak Up sebagai salah satu upaya mencegah dan upaya korban berani mengungkapkan kasus-kasus kekerasan termasuk kekerasan seksual.

“Peningkatan kasus kekerasan di Makassar cukup banyak dan yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah banyaknya korban yang tidak mau melapor karena beranggapan bahwa kekerasan seksual adalah aib,” ucapnya, Senin (06/11/2023).

Cegah Kekerasan Seksual di Lingkup Kampus, Satgas PPKS Unhas Daulat 11 Mahasiswa Jadi Duta PKS

“Banyak, tren peningkatan ada, kalau dibandingkan tiga tahun lalu itu masih kekerasan fisik yang mendominasi,” kata Achi sapaan akrabnya.

Dalam dua tahun terakhir, Achi mengatakan kekerasan fisik bergeser ke urutan 5 justru yang memimpin diposisi teratas kekerasan seksual. Hal ini tentu menjadi alarm bagi Pemerintah Kota Makassar.

Melihat data tersebut, Achi melalui DP3A terus mengupakan kampanye Speak Up dengan mensosialisaskkan secara massif ke masyarakat kota Makassar khususnya perempuan yang masih takut untuk melaporkan.

Satgas PPKS Unhas Gelar FGD Penyusunan Peraturan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Lingkup Kampus

Untuk itu, DP3A memanfaatkan digitalisasi demi meningkatkan layanan kepada para perempuan korban kekerasan. DP3A menyediakan tautan layanan yang dicantumkan pada akun instagram resmi DP3A.

Warga atau korban kekerasan dapat mengakses layanan tersebut dengan cara mengklik tautan tersebut. Setelah itu, tautan akan menuju website atau situs yang menyediakan layanan untuk korban.

“Digitalisasi termasuk upaya DP3A Makassar untuk meningkatkan dogitalisasi terkait layanan. Jadi di instagram kami (DP3A) langsung terhubung dengan link ketika memerlukan layanan.” tutur Achi.

“Jadi UPTD DP3 ada link tinal mereka klik, nereka sudah bisa masuk ke website untuk dipelaporan, bisa uga masuk di Whatsaap centernya kamu untuk melaporkan. Jadi segala cara kami berikan kepada masyarakat untuk mempermudah layanan melapor.” Sambung Achi.

Selain itu, DP3A Makassar juga memaksimalkan shelter warga untuk mencegah kekerasan seksual perempuan dan anak. Shelter ini diberdayakan oleh masyarakat yang berperan sebagai relawan.

Korban yang datang mengadu ke shelter akan diberikan pendampingan. Korban akan dibuat merasa nyaman untuk bercerita perihal kasus kekerasan yang dialaminya.

“Bicara saja, jangan tutup-tutupi kalau ada kasus, suapaya masyarakat tau ketika dia melakukan hal yang bertentangan dengan hukum ada efej diberikan ke dia.” ucap Achi.

Achi menambahkan, trauma yang didapatkan oleh korban tidak seperti luka fisik luar yang dapat diperkirakan sembuhnya. Melainkan trauma mental yang sangat membekas.

“Tapi trauma itu tidak bisa diperkirakan bahwa dalam sebulan bisa dihilangkan. Itulah yang harus diketahui orang-orang,” ucapnya.