INSPIRASI NUSANTARA–Anak muda di Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin kreatif dalam melestarikan budaya daerah melalui fashion, menciptakan tren baru yang menggabungkan tradisi dengan modernitas.
Anak muda Sulawesi Selatan (Sulsel) kini semakin aktif dalam melestarikan dan mempopulerkan budaya lokal melalui berbagai bentuk ekspresi, salah satunya lewat fashion. Dengan menggabungkan elemen tradisional dengan gaya modern, mereka berhasil menciptakan tren yang tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya daerah, tetapi juga menjadikannya relevan di dunia yang semakin global.
Kebiasaan anak muda Sulsel yang memperkenalkan budaya lokal melalui pakaian menjadi fenomena yang menarik. Mereka tidak hanya mengenakan pakaian adat atau kain tradisional pada acara resmi, tetapi juga mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan cara ini, mereka tidak hanya memperkenalkan budaya mereka kepada masyarakat luas, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya daerah mereka. Fashion menjadi jembatan yang menyatukan masa lalu dengan masa kini, memfasilitasi pertemuan antara tradisi dan modernitas.
Berikut kebiasaan anak muda Sulawesi Selatan yang memperkenalkan budaya dan fashion lokal:
1. Kebiasaan Anak Muda Toraja yang Memakai Sarung
Di Toraja, anak muda sering mengenakan sarung sebagai bagian dari pakaian sehari-hari, terutama pada acara adat atau kegiatan keagamaan. Sarung tradisional ini sering dipadukan dengan busana modern, menciptakan gaya yang menggabungkan unsur tradisi dengan tren fashion terkini. Ini menjadi simbol kebanggaan budaya Toraja yang dipertahankan oleh generasi muda.
2. Menggunakan Topi Tradisional ‘Songko Recca’ di Makassar
Anak muda di Makassar sering mengenakan songko recca, topi khas yang terbuat dari serat pelepah daun lontar. Topi ini biasanya dipakai dalam upacara adat atau acara penting dan menjadi bagian dari identitas budaya lokal.
Anak muda kini juga memakainya dalam kehidupan sehari-hari, memberi kesan modis dengan sentuhan tradisional.
3. Kreativitas dalam Memodifikasi Kain Sutra Bugis
Kain sutra Bugis, yang dikenal dengan keindahan motif dan kualitasnya, sering dijadikan pilihan anak muda di Sulsel untuk menghadiri acara adat atau formal. Namun, mereka juga kreatif dalam memadukannya dengan pakaian modern, seperti jas, blus, atau aksesori, menciptakan tampilan yang elegan namun tetap mengedepankan warisan budaya Bugis.
4. Menghadirkan Kain Tenun Sengkang dalam Busana Modern
Tenun Sengkang, salah satu warisan budaya dari Sulawesi Selatan, menjadi tren di kalangan anak muda yang ingin memperkenalkan budaya lokal dengan gaya modern. Kain tenun ini sering dipadukan dengan jaket, tas, atau aksesori lain, memberikan kesan kontemporer namun tetap menjaga keaslian motif dan warna tradisional.
5. Mengenakan Pakaian Adat Bugis Makassar pada Acara Modern
Anak muda Bugis dan Makassar kini semakin sering mengenakan pakaian adat dalam acara-acara non-tradisional, seperti pesta atau pertemuan sosial. Pakaian adat ini, yang biasanya terdiri dari baju kebaya atau jas dengan sentuhan khas Bugis-Makassar, dipadukan dengan aksesoris dan desain modern, memberikan kesan mewah dan penuh penghormatan terhadap budaya.
Ini adalah contoh kebiasaan anak muda di Sulawesi Selatan yang mencerminkan bagaimana mereka menggabungkan budaya tradisional dengan tren fashion modern. (fit/in)