Inspirasinusantara.id — Kuliner lokal Sulsel tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan kekuatan alami untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama di tengah musim pancaroba yang rawan penyakit. Dengan kandungan gizi dan rempah tradisional, ragam makanan khas Sulawesi Selatan bisa menjadi tameng sehat sekaligus pelestarian budaya di tengah perubahan cuaca ekstrem.
Musim pancaroba dengan perubahan suhu yang cepat menuntut tubuh untuk terus beradaptasi, sehingga risiko terserang penyakit pun meningkat. Dalam kondisi ini, kuliner lokal dapat menjadi pilihan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh secara alami.
Dilansir dari CNBC, Spesialis Gizi, dr. S Dian Rachmawati, Sp.GK mengatakan bahwa musim pancaroba membuat tubuh terus beradaptasi sehingga memudahkan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Dari keterangan tersebut, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi, termasuk kuliner lokal yang kaya manfaat.
“Musim pancaroba mengakibatkan perubahan suhu yang cepat dimana tubuh beradaptasi secara terus menerus. Kondisi seperti ini memudahkan berbagai jenis penyakit rentan terjadi jika sistem imun tidak dijaga,” kata dr. Dian dikutip dari CNBC
Di tengah cuaca yang tidak menentu, masyarakat Sulawesi Selatan patut berbangga karena memiliki beragam kuliner lokal yang tak hanya lezat, tapi juga menyehatkan.
Berikut 5 kuliner lokal Sulsel yang cocok dikonsumsi saat musim pancaroba:
1. Barobbo
Makanan khas Sulsel ini berbahan dasar jagung dan sayuran seperti bayam, daun kelor, dan kacang panjang. Kandungan serat dan vitamin C-nya tinggi, cocok untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
2. Pallubasa
Meski berbahan dasar daging, kuliner lokal pallubasa dilengkapi dengan kuah kental rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, dan kunyit yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan penguat imun.
Baca juga : 2 Kuliner Kaki Lima Sulsel, Godaan Bagi Pecinta Makanan
3. Sup Konro
Sup iga sapi ini sarat akan kaldu tulang dan rempah hangat seperti kayu manis dan cengkeh. Kandungan kolagen dan mineral dari tulang mampu menunjang kekuatan tubuh saat cuaca ekstrem.
4. Kapurung
Kuliner khas Luwu ini berbahan dasar sagu yang diolah dengan sayur-sayuran dan ikan. Sagu memberi energi tahan lama, sementara sayur dan ikan memperkaya nutrisi harian.
5. Songkolo Bagadang (Songkolo Hitam)
Terbuat dari beras ketan hitam, lauk abon ikan, dan parutan kelapa, kuliner lokal ini mengandung antioksidan alami dari ketan hitam dan protein dari ikan, cocok sebagai menu sarapan saat tubuh butuh tenaga ekstra.
Menghadapi musim pancaroba, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya menjaga pola tidur dan olahraga, tetapi juga lebih bijak dalam memilih asupan makanan. Kuliner lokal Sulsel bisa jadi solusi sehat sekaligus memperkuat nilai budaya di tengah gempuran makanan instan. (*/IN)
