back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
31.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Ancam Sulsel Selama 3 Hari ke Depan

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — BMKG Sulawesi Selatan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dalam tiga hari ke depan, 3–5 Desember 2025. Hujan berintensitas sedang hingga lebat...
BerandaPemerintahanLomba Menghias Buah dan Sayur Warnai Urban Farming Fest Hari Kedua

Lomba Menghias Buah dan Sayur Warnai Urban Farming Fest Hari Kedua

MAKASSAR, inspirasinusantara.id – Festival Urban Farming yang digelar Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar memasuki hari kedua dan kembali menjadi ruang edukasi serta kolaborasi dalam memperkuat gerakan pertanian perkotaan.

Salah satu rangkaian kegiatan yang menarik perhatian pada hari kedua ialah lomba menghias buah dan sayur. Lomba ini diikuti oleh para anggota TP PKK serta pegawai Dinas Perikanan dan Pertanian.

Urban Farming Fest berlangsung di Anjungan Pantai Losari, Senin–Selasa (3–4/11/2025).

Pada pelaksanaan hari kedua, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, hadir langsung untuk melihat sekaligus menilai kreativitas para peserta lomba.

Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Aulia Arsyad, menyampaikan bahwa kehadiran Melinda Aksa menunjukkan dukungan penuh TP PKK terhadap inovasi lokal di bidang budidaya pangan.

“Kami lihat Ibu Melinda sangat antusias dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan, apalagi melibatkan KWT dan Anggota PKK Kota Makassar dalam perlombaan menghias sayur dan buah-buahan,” ungkapnya.

Kegiatan ini, lanjut Aulia, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong inovasi urban farming dan budaya menanam sebagai bagian dari upaya mewujudkan kota yang berkelanjutan serta mandiri pangan.

Selain lomba, hari kedua festival juga diisi dengan talkshow bersama Tim Ahli Pemkot Makassar yang fokus pada urban farming, yaitu Fadly Padi, serta pembicara lain dari kalangan praktisi pemberdayaan masyarakat.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa konsep urban farming bukan sekadar menanam, tetapi juga mencakup sektor perikanan dan peternakan. Sampah organik dapat diolah menjadi pakan untuk menghasilkan ikan atau unggas, sehingga turut memperkuat ketahanan pangan rumah tangga dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kita ingin membangun ekosistem lingkungan yang berputar: sampahnya terkelola, pemberdayaannya dapat, ekonominya tumbuh. Ini model ekonomi rumah tangga yang berkelanjutan,” ujarnya.

Munafri juga menegaskan pentingnya percepatan penerapan konsep **Zero Waste House**, yaitu rumah tangga yang mampu mengelola sampah secara mandiri hingga menghasilkan manfaat ekonomi.

Ia menyebutkan bahwa target ke depan adalah menciptakan rumah tangga zero waste yang dapat mengolah sampah sendiri, menghasilkan pupuk, hingga membangun kebun kecil atau kolam ikan di lingkungan rumah.

“Tahun depan kami akan mulai memberikan penilaian dan penghargaan bagi wilayah yang berhasil,” jelasnya.

Munafri mengingatkan bahwa kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Makassar hampir mencapai batas maksimal. Karena itu, intervensi melalui pengurangan dan daur ulang sampah dinilai sangat mendesak.

“Kalau tidak diintervensi, dua tahun lagi TPA kita overload. Karena itu, kita harus mulai dari rumah tangga dan wilayah untuk mengelola sampahnya sendiri. Ini bukan sekadar program, tapi kebutuhan,” tegasnya.

Selain itu, Wali Kota juga mendorong penggunaan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas. Ia meminta DP2 melibatkan lebih banyak generasi muda agar tertarik mengembangkan pertanian dan perikanan perkotaan.

“Hari ini teknologi pertanian sudah bisa melipatgandakan produksi. Saya ingin ini dimanfaatkan oleh anak muda. Jadikan urban farming sebagai peluang usaha baru yang memberi manfaat nyata,” serunya. (*/IN)