back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

5 Tempat Wisata di Sulsel: Alamnya Bikin Tak Percaya Ini Masih Indonesia!

inspirasinusantara.id  -- Sulawesi Selatan menyimpan beragam tempat wisata yang menakjubkan dan tak kalah indah dari destinasi internasional. Dari pantai berpasir putih hingga pegunungan yang...
BerandaPemerintahanMunafri dan ICMI Muda Sulsel Sinergi Dukung Kurikulum Budaya Lokal

Munafri dan ICMI Muda Sulsel Sinergi Dukung Kurikulum Budaya Lokal

MAKASSAR, inspirasinusantara.id – Pemerintah Kota Makassar mendapat dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Muda Sulawesi Selatan dalam penguatan kurikulum berbasis budaya lokal dan penanaman nilai sopan santun di sekolah dasar dan menengah pertama.

Dukungan tersebut disampaikan saat pengurus ICMI Muda Sulsel, dipimpin Ketua Umum Dr. Muhammad Tang Iskandar dan Sekretaris Dr. Abdul Aziz Ilyas, bertemu Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Balai Kota Makassar, Rabu (1/10/2025).

“Kami ICMI Muda Sulawesi Selatan memberikan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin, dalam menghadirkan kurikulum berbasis budaya lokal serta penguatan nilai sopan santun di tingkat SD dan SMP,” ujar Sekretaris ICMI Muda Sulsel, Dr. Abdul Aziz Ilyas.

Abdul Aziz menegaskan, ICMI Muda siap bersinergi dengan Pemkot dalam membangun karakter generasi penerus. Menurutnya, mayoritas pengurus ICMI Muda adalah dosen dan guru sehingga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut mengawal pendidikan.

“Rata-rata pengurus ICMI Muda adalah akademisi, baik dosen maupun guru. Karena itu, kami merasa punya tanggung jawab moral untuk ikut mengawal apa yang diharapkan oleh Pak Wali Kota,” jelasnya.

Ia menambahkan, visi ICMI Muda sejalan dengan gagasan Wali Kota Makassar tentang pentingnya menjaga kearifan lokal. Budaya tutur seperti “tabe”, “siapakatau”, hingga “sepakaige” dinilai harus tetap dilestarikan melalui pendidikan formal.

“Guru adalah garda terdepan dalam mencerdaskan anak-anak, sekaligus membimbing mereka agar terhindar dari perilaku negatif,” lanjutnya.

Selain bidang pendidikan, ICMI Muda juga menyatakan kesiapan mendukung program keagamaan dan sosial Pemkot Makassar. Bahkan, pada momentum Hari Sumpah Pemuda 18 Oktober mendatang, mereka berencana mengadakan kegiatan pengelolaan sampah sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap persoalan kota.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut baik keterlibatan ICMI Muda Sulsel. Ia menyebut sinergi ini dapat mempercepat terwujudnya program prioritas Pemkot, terutama dalam pendidikan karakter, pembangunan sosial, dan penguatan nilai keagamaan.

“Kehadiran ICMI Muda Sulsel dalam mendukung program Pemkot menjadi kekuatan tambahan, kami mewujudkan visi pendidikan Kota Makassar yang lebih berkarakter dan berbudaya,” jelas Appi.

Menurut Munafri, penguatan karakter melalui kurikulum berbasis budaya lokal penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Ia menilai buku pelajaran saat ini masih minim muatan budaya khas Makassar, padahal identitas lokal harus tetap hidup di sekolah.

“Kalau suatu daerah ingin maju, maka yang pertama dibenahi adalah pendidikan. Kita juga harus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru,” tambahnya.

Munafri menekankan bahwa penyelesaian masalah sosial tidak boleh dilakukan secara insidental. Pemkot, kata dia, akan melakukan riset mendalam dan memfasilitasi forum diskusi kelompok (FGD) agar instansi terkait bisa menyampaikan aspirasi.

“Termasuk gagasan kurikulum bahasa lokal dengan konten lokal yang lebih kontekstual,” tutupnya. (*/IN)