back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Masa Orientasi Sekolah Makassar Usung Edukasi Lingkungan dan Parenting

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id --Masa orientasi sekolah tahun ajaran baru di Kota Makassar akan menekankan pada pengenalan lingkungan hidup melalui pembiasaan buang sampah pada tempatnya dan...
BerandaOlahragaPelatih PSM Bernardo Tavares Sebut Timnya Bagai Berperang di Palestina

Pelatih PSM Bernardo Tavares Sebut Timnya Bagai Berperang di Palestina

IN, BANDUNG — Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyebut timnya bagai berada di Palestina berperang saat melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (04/12/2023). Meski mereka berhasil mencuri satu poin usai mengakhiri laga dengan skor 0-0.

“Kita menjalani pertandingan yang sengit dan bagus. Saya kira admosfir dilapangan bagus antara pemain. Kita memberikan perlawanan yang bagus. Ini tidak ada masalahnya dengan Persib,” ujar Bernardo Tavares.

BACA JUGA: Hasil Liga 1: Hujan Kartu Kuning, Persib Vs PSM Berakhir Imbang 0-0

Namun, bagi pelatih asal Portugal itu yang jadi masalah adalah timnya mendapatkan enam kartu kuning.

“Siapa pun yang melihat laga ini dan kartu kuning yang diberikan ke kami pasti akan menyangkan,” tegasnya.

“Serta pasti akan berpikir bahwa tim saya bagai di Palestina berperang,” katanya.

Pelatih berkepala pelontos itu menyampaikan bahwa seharusnya dari Persib banyak juga kartu. Salah satunya dari Mark Klock, keluar masuk lapangan tanpa instruksi wasit.

Untuk itu, Bernardo Tavares sangat menyangkan. Serta berpikir bahwa apakah ini akal-akalan karena timnya kedepan akan lawan Bayangkara yang di zona degradasi. Sehingga akhirnya pemain banyak diberi kartu kuning dan akan sulit bermain di laga berikutnya.

Sekadar diketahui bahwa pada laga tersebut, pemain PSM Makassar yang meraih kartu kuning adalah Safruddin Tahar, Davva Salman, M Arfan, Ananda Raihan, dan Victor Mansaray. (*/IN)