inspirasinusantara.id — Sulawesi Selatan tak hanya dikenal dengan pantai eksotis dan gunung yang menantang. Provinsi ini juga menyimpan deretan tempat wisata alam menakjubkan yang menampilkan pesona hijau sawah terasering di berbagai daerah.
Keindahan sawah berundak di Sulsel menghadirkan suasana damai dan kesejukan yang memanjakan mata. Setiap undakan menjadi karya alam yang berpadu dengan kearifan lokal, menjadikannya tempat wisata bernuansa agraris yang unik.
Berbeda dari pantai atau pegunungan, pesona sawah terasering menawarkan panorama yang menenangkan dan autentik. Banyak wisatawan kini mulai menjadikan kawasan ini sebagai tempat wisata baru yang menghadirkan pengalaman dekat dengan alam dan budaya bertani.
Melalui pengembangan wisata hijau dan desa berbasis alam, sejumlah wilayah di Sulsel kini dikenal karena keindahan sawah teraseringnya. Dari Enrekang hingga Luwu Utara, setiap desa memiliki ciri khas tersendiri yang menjadikannya tempat wisata berdaya tarik tinggi bagi pecinta pemandangan alam.
Berikut 5 tempat wisata tercantik di Sulsel :
1. Salu Kanan, Enrekang – Pulumandoti yang Menyatu dengan Alam
Di Enrekang terdapat hamparan sawah terasering indah di kawasan Salu Kanan yaitu Pulumandoti. Pemandangan hijau berundak berpadu dengan latar pegunungan yang menjulang, menciptakan panorama alam yang menakjubkan.
Baca juga : Weekend Getaway Elegan: 5 Tempat Wisata Alam Dekat Makassar
Pagi hari menjadi waktu terbaik untuk menikmati suasana di sini. Kabut tipis menari di antara pematang sawah, sementara gemericik air irigasi tradisional mengalir menyejukkan hati. Keindahan alam ini menjadikan Salu Kanan sebagai salah satu spot tersembunyi yang mulai dilirik para pecinta fotografi dan wisata alam.
2. Rantepao, Toraja Utara – Simfoni Alam dan Budaya
Di jantung Tanah Toraja, sawah terasering menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap adat. Di Lembah Rantepao dan sekitarnya, hamparan padi berundak berpadu dengan tongkonan dan batu menhir kuno, menciptakan panorama yang sarat makna spiritual.
Saat musim tanam, suasana semakin hidup dengan gotong royong petani yang menggambarkan filosofi “pabalian” bekerja bersama dalam kebersamaan. Selain keindahan alamnya, kawasan ini juga menjadi tempat wisata budaya yang kuat akan nilai kearifan lokal.
3. Batulappa, Pinrang – Undakan Hijau di Lembah Subur
Pinrang dikenal sebagai lumbung padi Sulsel, dan Batulappa menjadi simbol keindahan agrarisnya. Dari kejauhan, terasering di kawasan ini tampak seperti anak tangga raksasa menuju langit.
Air jernih mengalir di antara petak-petak padi, menandakan sistem irigasi tradisional yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat. Keasrian Batulappa menjadikannya tempat wisata alami yang cocok untuk melepas penat sekaligus belajar tentang pertanian berkelanjutan.
4. Desa Wisata Rinding Allo, Luwu Utara – Pesona Hijau di Antara Gunung dan Sawah
Kabupaten Luwu Utara memiliki desa wisata indah yang kini mulai dikenal luas, yakni Desa Wisata Rinding Allo. Keindahan alamnya berupa sawah terasering yang dikelilingi pegunungan, serta kekayaan budaya masyarakatnya, menjadi daya tarik tersendiri.
“Harganya mahal, ini sesuatu yang punya kekhasannya sendiri. Ini seperti di Austria dan Swiss, tinggal dibuatkan area olahraga tracking, camper van, dan sebagainya,” kata Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua, dalam kunjungan Kemenparekraf yang dikutip dari kompas.com.
Pesona alam Rinding Allo menawarkan suasana damai, udara sejuk, dan panorama sawah berundak yang sangat fotogenik cocok untuk wisata alam, budaya, dan edukasi pertanian.
5. Desa Langda, Enrekang – Taman Alam di Tengah Persawahan Terasering
Tak jauh dari Salukanan, Desa Langda juga menyimpan keindahan serupa dengan daya tarik tersendiri. Desa ini memiliki sebuah taman yang indah dan bersih, tempat wisatawan dapat menikmati pemandangan pegunungan dan hijaunya persawahan.
Taman yang dikelilingi oleh hamparan sawah terasering nan eksotis menjadi spot favorit untuk berswafoto. Keasrian lingkungan dan keramahan warga membuat Desa Langda menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi, baik oleh masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah.
Keindahan sawah terasering di Sulawesi Selatan bukan hanya daya tarik wisata, tetapi juga simbol kecerdasan ekologis masyarakat lokal. Sistem ini membantu mencegah erosi, mengatur aliran air, sekaligus mempertahankan kesuburan tanah.
Melalui pengelolaan berkelanjutan dan promosi tempat wisata yang bijak, sawah-sawah ini bisa menjadi bagian penting dari pariwisata hijau Sulsel di masa depan. (*/IN)



