INSPIRASI NUSANTARA–Rupiah tampak menguat lebih dari 50%, menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna internet dan pelaku pasar. Data di Google menunjukkan rupiah berada di level Rp8.170,65 per USD, jauh berbeda dari kurs resmi Bank Indonesia (BI) yang mencatat angka Rp16.340,30 per USD untuk kurs jual.
Masyarakat dikejutkan dengan tampilan nilai tukar rupiah yang tidak biasa di Google. Dalam pantauan CNBC Indonesia , rupiah tampak mengalami lonjakan tajam, menguat lebih dari 50% terhadap dolar AS.
Perubahan drastis ini menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna internet dan pelaku pasar. Menurut data yang muncul di Google, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat di Rp8.170,65 per USD, jauh berbeda dari kurs resmi yang diumumkan oleh Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, berdasarkan laman resmi BI, kurs jual rupiah seharusnya berada di angka Rp16.340,30 per USD, dengan kurs beli di Rp16.177,70 per USD. Sedangkan nilai tukar JISDOR pada penutupan perdagangan Jumat lalu tercatat sebesar Rp16.312,00 per USD.
Bank Indonesia: Kesalahan Sistem
Menanggapi perbedaan data yang mencolok ini, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, memastikan bahwa kesalahan ini berasal dari sistem Google dan bukan akibat pergerakan pasar yang sesungguhnya.
“Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” kata Denny dikutip dari CNBC Indonesia
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Google belum memberikan klarifikasi resmi terkait kesalahan tampilan kurs rupiah tersebut.
Cek Kurs Rupiah dari Sumber Terpercaya!
Masyarakat dan pelaku pasar diimbau untuk selalu mengecek nilai tukar rupiah dari sumber resmi agar tidak termakan informasi yang salah. Berikut beberapa sumber terpercaya yang bisa digunakan:
Website Resmi Bank Indonesia http://www.bi.go.id
Tetap waspada terhadap informasi yang keliru dan pastikan selalu mengandalkan sumber data yang valid!