Inspirasinusantara.id – Ketika industri smartphone global diterpa badai ekonomi dan perang tarif, Samsung justru tampil gemilang. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini kembali merebut puncak dominasi pasar ponsel dunia di kuartal II (Q2) 2025 dengan pangsa 19,7 persen, sebagaimana dilaporkan oleh firma riset IDC.
Bukan sekadar mempertahankan posisi, Samsung justru mencatat lonjakan pertumbuhan sebesar 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Prestasi ini tercapai saat kompetitor lain tergagap menghadapi tantangan daya beli yang melemah di segmen entry-level.
Salah satu kunci sukses Samsung adalah pendekatan cerdas dalam menyematkan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke lini produk menengah, terutama Galaxy A56 dan A36. Kedua perangkat ini menjadi katalis utama kebangkitan penjualan Samsung selama periode tersebut.
“Samsung berhasil memperkuat posisi pasar lewat performa impresif dari Galaxy A36 dan A56. Perpaduan harga yang kompetitif dan fitur canggih menjadikan keduanya pilihan menarik di tengah ketidakpastian ekonomi,” ungkap Francisco Jeronimo, VP Client Devices IDC, dikutip dari laman resmi IDC.
AI Tak Lagi Eksklusif untuk HP Mahal
Diresmikan secara global pada Maret 2025 dan masuk pasar Indonesia menjelang Lebaran, Galaxy A56 dan A36 langsung menyedot perhatian. Samsung memberi sentuhan ‘Awesome Intelligence’—paket fitur AI yang sebelumnya hanya dinikmati pengguna flagship.
Pengguna kini bisa merasakan kecanggihan ‘Circle to Search’, fitur pencarian visual hanya dengan lingkaran di layar, serta ‘Object Eraser’, alat penghapus objek mengganggu dalam foto hanya dalam satu sentuhan. Untuk penggemar fotografi grup, hadir ‘Best Face’, fitur cerdas yang secara otomatis memilih ekspresi wajah terbaik—menghindari momen mata tertutup atau arah pandang yang tak selaras.
Baca juga : Samsung Galaxy Z Fold 7 Hadir: Lebih Tipis, Ringan, dan Canggih!
Sementara bagi pencipta konten, fitur ‘Auto Trim’ di Galaxy A56 memungkinkan proses pengeditan video secara otomatis—klip dipotong dan disusun ulang oleh sistem AI, menghemat waktu saat ingin membagikan ke media sosial.
Merekonstruksi Strategi Premium: AI untuk Semua
Samsung membalikkan paradigma bahwa fitur AI hanya untuk HP mahal. Dengan membawa teknologi ini ke tangan lebih banyak orang, perusahaan bukan hanya menciptakan nilai tambah, tetapi juga memperluas loyalitas pengguna.
Langkah ini tidak hanya menunjukkan adaptasi cepat terhadap tren konsumen, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus mahal. Dan dalam dunia yang makin digital, AI di HP mid-range mungkin adalah kunci pertumbuhan masa depan. (*/IN)