MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Minum kopi di pagi hari bukan sekadar rutinitas, tapi bisa jadi rahasia umur panjang bagi masyarakat Sulawesi Selatan
Aroma kopi yang menyeruak di pagi hari sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan. Di warung kopi (warkop) pinggir jalan hingga kedai kekinian di tengah kota, tradisi minum kopi setiap pagi telah menjelma menjadi gaya hidup yang penuh makna, bukan hanya untuk membangkitkan semangat, tapi kini juga terbukti berdampak pada kesehatan.
Minum kopi pada pagi hari disebutkan bisa menurunkan risiko meninggal akibat penyakit jantung. Penelitian tersebut tidak menunjukkan mengapa minum kopi di pagi hari bisa mengurangi risiko penyakit jantung, tapi salah satu penjelasannya adalah mengonsumsi kopi di sore hari dapat mengganggu jam tubuh internal seseorang.
“Ini adalah studi pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan hasil kesehatan,” kata Dr. Lu Qi, peneliti utama sekaligus Direktur Pusat Penelitian Obesitas Universitas Tulane di New Orleans, seperti dikutip dari CNBC.
Sebuah studi terbaru yang dimuat dalam European Heart Journal mengungkap bahwa kebiasaan minum kopi di pagi hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 16% dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 31%. Menariknya, hasil ini tidak berlaku bagi mereka yang mengonsumsi kopi sepanjang hari.
“Ngopi pagi itu sudah jadi semacam ritual. Bangun tidur, sebelum mulai aktivitas, saya pasti minum kopi. Rasanya kayak ada yang kurang kalau belum,” kata Syarifuddin, warga Enrekang yang setiap pagi selalu menyeduh kopi Arabika lokal dari Enrekang.
Baca juga : Budaya Ngopi Bikin Mulas? Ini Rahasia di Baliknya
Waktu minum kopi—terutama di pagi hari—berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.
Di Sulawesi Selatan sendiri, budaya minum kopi sudah mengakar kuat, bahkan menjadi identitas sosial. Dari ruang tamu rumah-rumah Bugis-Makassar hingga pondok kecil di lereng gunung Toraja, secangkir kopi kerap jadi medium silaturahmi dan refleksi diri.
Bagi Irmawati, ibu rumah tangga asal Toraja, kopi pagi bukan hanya soal energi, tapi juga momen damai sebelum hari dimulai. “Saya biasa bangun jam lima, terus seduh kopi. Itu waktu saya sendiri, untuk berpikir, merenung, atau sekadar menikmati udara pagi,” ujarnya.
Menariknya, penelitian juga menunjukkan bahwa manfaat ini tidak terbatas pada jenis kopi tertentu. Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein tetap memberikan efek positif asalkan dikonsumsi di pagi hari.
Ahli gizi Vanessa King dari Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan bahwa meskipun studi ini bersifat observasional, hasilnya tetap layak diperhatikan sebagai bagian dari edukasi pola hidup sehat.
“Ini bisa menjadi langkah awal untuk memahami bagaimana waktu konsumsi memengaruhi metabolisme tubuh,” Dikutip dari CNBC
Di tengah gaya hidup yang semakin cepat, tradisi minum kopi pagi yang dijaga masyarakat Sulsel ternyata bukan hanya soal warisan budaya, tapi juga bisa menjadi investasi kesehatan jangka panjang.
“Jadi kalau ada yang bilang ngopi pagi cuma bikin melek, sekarang bisa kita bilang: juga bikin jantung sehat!” (*/IN)



