inspirasinusantara.id – Gaya hidup digital nomad kian populer di era digital. Fleksibilitas bekerja dari mana saja dengan dukungan teknologi membuat banyak orang tertarik menjalani profesi ini.
Digital nomad adalah individu yang bekerja secara remote tanpa terikat lokasi. Konsep ini sebenarnya telah diprediksi sejak 1997 oleh Tsugio Makimoto dan David Manners melalui buku Digital Nomad, yang menyebut kemajuan teknologi akan mendorong lahirnya tenaga kerja mobile dan fleksibel.
Digital nomad bukan sekadar tren sesaat, melainkan cara baru memaknai dunia kerja. Dengan laptop dan koneksi internet, seseorang bisa tetap produktif meski jauh dari kantor. Tak heran, profesi ini semakin populer di tengah maraknya pekerjaan remote pasca-pandemi.
Menariknya, pilihan ini tidak hanya membuka kesempatan menjelajah banyak tempat, tapi juga memberi ruang untuk mengatur ritme hidup sesuai keinginan.
Baca juga : Tren WFA Meningkat, Ini 5 Tempat Wisata Sulsel untuk Kerja!
Namun, menjadi digital nomad tentu bukan sekadar soal gaya, ada sejumlah langkah yang perlu dipersiapkan agar perjalanan karier ini berjalan lancar.
1. Kenali keterampilan yang bisa dijalankan secara remote.
Bidang seperti desain web, penulisan konten, hingga digital marketing dapat ditawarkan kepada klien global melalui platform freelance maupun lowongan kerja daring.
2. Mulailah sebagai pekerjaan sampingan atau side hustle.
Dengan cara ini, calon digital nomad bisa menguji kemampuan mengatur waktu dan pendapatan sebelum benar-benar terjun penuh. Testimoni dari klien awal dapat menjadi modal penting untuk membangun portofolio.
3. Belajar mengatur keuangan.
Penghasilan digital nomad umumnya fluktuatif, sehingga penting membuat anggaran realistis dan menyeimbangkan kebutuhan hidup dengan biaya perjalanan.
Keempat, manfaatkan teknologi. Penguasaan platform kolaborasi dan manajemen proyek akan menunjang efektivitas kerja meski berada di lokasi berbeda.
4. Pilih destinasi dengan cermat.
Lokasi yang dipilih harus memiliki biaya hidup sesuai anggaran dan akses internet stabil. Beberapa negara bahkan menyediakan visa khusus bagi digital nomad, seperti Spanyol.
5. Fleksibel dan terus mengembangkan keterampilan.
Pola hidup berpindah-pindah menuntut kemampuan adaptasi tinggi serta keterbukaan terhadap peluang baru.
Dengan perencanaan yang matang, gaya hidup digital nomad tak sekadar tren, melainkan pilihan karier yang menjanjikan di era serba digital. (*/IN)