inspirasinusantara.id — Dunia pariwisata bersiap menyambut perubahan besar. Jika selama ini Paris dan Bali menjadi ikon wisata dunia, tahun 2026 disebut-sebut akan menandai babak baru di mana destinasi tersembunyi dan belum populer justru menjadi incaran wisatawan internasional.
Laporan terbaru Expedia “Destinasi Terbaik 2026” menunjukkan lonjakan pencarian luar biasa terhadap sejumlah tempat yang selama ini luput dari radar wisatawan. Berdasarkan jutaan data penelusuran harian di situs dan aplikasi Expedia, permintaan perjalanan dan akomodasi ke destinasi-destinasi ini meningkat tajam hanya dalam satu tahun terakhir.
Memimpin daftar tersebut adalah Big Sky, kota ski di negara bagian Montana, Amerika Serikat. Popularitasnya melejit hingga 92 persen dibandingkan tahun lalu.
Dikelilingi oleh Pegunungan Rocky yang megah, Big Sky menawarkan kombinasi lanskap dramatis, aktivitas ski kelas dunia, dan ketenangan khas pedesaan Amerika.
Tempat ini kini dilirik sebagai alternatif baru bagi mereka yang ingin merasakan sensasi salju tanpa hiruk pikuk destinasi klasik seperti Swiss atau Colorado.
Naik ke posisi berikutnya ada Okinawa (Jepang) dan Sardinia (Italia dua kawasan yang dikenal sebagai “Blue Zones”, wilayah di dunia tempat penduduknya dikenal berumur panjang dan memiliki gaya hidup sehat. Keduanya kini menjadi simbol wisata kebugaran global.
Pencarian untuk Okinawa melonjak 71 persen, sementara Sardinia meningkat 63 persen. Wisatawan tak hanya datang untuk menikmati pantai atau kuliner lokal, tetapi juga untuk belajar dari kebiasaan hidup masyarakat setempat yang selaras dengan alam.
Pergeseran Menuju Wisata Berkelanjutan
CEO Expedia Group, Ariane Gorin, menilai tren ini mencerminkan kesadaran baru di kalangan wisatawan dunia: mencari pengalaman yang bernilai, ramah lingkungan, dan menghargai budaya lokal.
“Kami ingin mendorong masa depan perjalanan yang lebih cerdas dan berkelanjutan bukan sekadar eksplorasi, tapi juga apresiasi terhadap tempat yang kita kunjungi,” ujarnya, dikutip dari Stuff.
Artinya, pariwisata masa depan bukan lagi soal seberapa banyak tempat yang dikunjungi, melainkan seberapa dalam dampak positif yang ditinggalkan.
Dari Populer ke Autentik
Menariknya, daftar ini juga menunjukkan perubahan besar dalam preferensi wisatawan. Erica Kritikides, General Manager Experiences di Intrepid Travel, mengungkap bahwa 80 persen pelancong global hanya mengunjungi 10 persen destinasi di dunia.
“Masih banyak surga tersembunyi yang belum mendapat sorotan,” katanya dikutip dari CNN. “Bukan karena tempat itu kurang menarik, tapi karena belum memiliki promosi besar atau akses transportasi yang memadai.”
Menurutnya, banyak destinasi baru yang kini mulai dilirik berkat kekuatan media sosial dan tren pencarian akan pengalaman autentik.
“Orang ingin lebih dari sekadar foto indah. Mereka mencari makna di balik perjalanan,” tambahnya.
10 Destinasi Dunia yang Diprediksi Akan Naik Daun di 2026
Big Sky, Montana, Amerika Serikat
Okinawa, Jepang
Sardinia, Italia
Phu Quoc, Vietnam
Savoie, Prancis
Fort Walton Beach, Florida, Amerika Serikat
Ucluelet, Kanada
Cotswolds, Inggris
San Miguel de Allende, Meksiko
Hobart, Australia
Daftar ini menggambarkan transformasi besar dalam dunia pariwisata global dari wisata glamor ke wisata bermakna. Tahun 2026 akan menjadi momentum bagi destinasi-destinasi yang selama ini “terlupakan” untuk akhirnya bersinar di peta dunia. (*/IN)


