INSPIRASI NUSANTARA— 24 Oktober 2024, langit malam menyajikan fenomena alam yang dikenal sebagai Last Quarter Moon atau fase bulan kuartal terakhir. Pada fase ini, bulan hanya tampak setengah teriluminasi, menandakan ia sedang bergerak menuju fase berikutnya, yaitu bulan baru.
Fase kuartal terakhir ini akan terjadi pada pukul 08:03 UTC, yang berarti sekitar pukul 15:03 WIB di Indonesia. Pada saat ini, bulan akan terbit setelah tengah malam dan terbenam sekitar tengah hari.
Fase kuartal terakhir ini merupakan bagian dari siklus bulan yang memiliki durasi sekitar 29,5 hari. Setelah fase ini, bulan akan melanjutkan siklusnya menuju fase “New Moon” atau bulan baru pada 1 November 2024.
Apa Itu Fase Bulan Kuartal Terakhir?
Fase Last Quarter Moon atau kuartal terakhir terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat. Pada saat ini, separuh permukaan bulan yang menghadap bumi teriluminasi oleh matahari, tetapi yang terlihat hanya separuh dari permukaan tersebut. Fase ini terjadi setelah fase bulan purnama dan kuartal pertama, yang mengawali bulan memasuki bagian akhir dari siklusnya.
Di fase ini, bulan tampak lebih kecil dari purnama dan terus mengecil saat mendekati fase bulan baru. Secara kasat mata, bulan dalam fase kuartal terakhir muncul di langit dini hari dan terbenam sekitar tengah hari. Fase ini sangat menarik bagi para pengamat langit malam, terutama karena perubahan bentuk bulan memberikan gambaran tentang gerakan orbit alami benda langit tersebut.
Waktu Terjadinya Fase Kuartal Terakhir pada 24 Oktober 2024
Pada 24 Oktober 2024, fase kuartal terakhir akan terjadi pada pukul 08:03 UTC, yang bertepatan dengan sekitar pukul 15:03 WIB di Indonesia. Fase ini bisa diamati dengan jelas di malam hari setelah tengah malam hingga menjelang siang. Pada saat ini, bulan akan mulai terbit sekitar tengah malam dan terbenam di sekitar tengah hari.
Mengapa Fase Ini Penting?
Fase Last Quarter Moon menandai fase penutupan dalam siklus bulan yang sedang berlangsung. Bagi banyak masyarakat dan kebudayaan, siklus bulan memiliki makna simbolis yang kuat, mencerminkan siklus hidup dan perubahan. Selain itu, bagi pengamat astronomi, fase kuartal terakhir adalah kesempatan baik untuk mempelajari bayangan dan kawah-kawah di permukaan bulan dengan lebih jelas.
Pengaruh pada Pasang Surut Laut
Selain keindahan visualnya, fase-fase bulan juga memiliki dampak pada pasang surut laut. Fase kuartal terakhir biasanya dikaitkan dengan pasang surut laut yang lebih lemah dibandingkan fase bulan baru dan purnama. Hal ini terjadi karena gaya gravitasi bulan dan matahari yang tidak sepenuhnya selaras, menghasilkan variasi pasang surut yang disebut pasang perbani (neap tide).
Menyaksikan Fase Kuartal Terakhir: Tips Pengamatan
Bagi para pengamat langit, fase kuartal terakhir adalah momen yang baik untuk mengamati detail permukaan bulan. Karena hanya separuh dari bagian teriluminasi yang terlihat, kawah dan pegunungan di sepanjang garis terminator (batas antara bagian terang dan gelap bulan) tampak lebih jelas. Disarankan untuk menggunakan teropong atau teleskop kecil untuk mendapatkan pandangan yang lebih dekat dan detail.
Jika Kamu tertarik mengamati fenomena ini, cobalah mencari lokasi yang bebas dari polusi cahaya, seperti daerah pedesaan atau pantai yang jauh dari kota besar. Langit yang gelap dan jernih akan memberikan pengalaman pengamatan yang lebih memuaskan.
Fase Last Quarter Moon adalah momen yang menarik untuk menyaksikan keindahan alam semesta yang berulang setiap bulan. Selain memberikan pemandangan yang menakjubkan, fenomena ini juga menjadi pengingat akan siklus kehidupan dan dinamika alam yang terus berputar. Melalui pengamatan sederhana ini, kita bisa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang siklus bulan serta dampaknya terhadap bumi kita.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menyaksikan Last Quarter Moon pada tanggal 24 Oktober, dan nikmati keindahan malam yang penuh dengan pesona alam semesta! (*/IN)