nhIN, MAKASSAR–Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan aksi dan membuka donasi sebagai bentuk kepedulian terhadap Palestina. Dalam aksi itu, Unhas berhasil mengumpulkan sekitar Rp82 juta.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Hasanuddin berkumpul di Pelataran Gedung PKM, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, pada Rabu siang (08/05/2024).
Puluhan mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini berasal dari berbagai UKM, seperti LDK MPM Unhas, UKM Pramuka, UKM Model United Nations, UKM Keilmuan Penalaran Ilmiah, EBS FM, UKM Fotografi, UKM Bulutangkis, UKM KSR-PMI, UKM Liga Film, dan Forum Bersama UKM.
Koordinator aksi Forum Bersama UKM (Forbes), Ardisumatri Sakti, selain membacakan pernyataan sikap, juga mengumumkan hasil donasi yang terkumpul dari sivitas akademika Unhas untuk membantu rakyat Palestina, yang berjumlah lebih dari Rp 80,2 juta. Donasi ini disalurkan melalui PMI dan WIZ.
“Sudah terkumpul donasi sebesar Rp80.256.430 yang mana donasi ini mulanya diselenggarakan oleh lembaga dakwah kampus yang bekerja sama dengan Forbes Unhas dan 36 UKM lain,” ucap Mahasiswa MIPA 2019 itu pada Rabu (8/5/2024).
Sebagai tanggapan atas genosida yang kembali dilakukan Israel, perwakilan mahasiswa dari lingkungan Unhas membuka kembali donasi untuk Palestina melalui rekening bank 7138275501 atas nama UKM LDK MPM Unhas. Tambahkan kode unik (004) seperti : Rp10.004.
Adapun pernyataan sikap yang disampaikan mahasiswa Unhas berisi beberapa poin utama, antara lain:
1. Mengecam tindakan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
2. Mendesak Israel untuk mengakhiri genosida, menghormati kedaulatan Palestina, dan mematuhi resolusi PBB terkait solusi dua negara.
3. Menyerukan sanksi tegas terhadap tindakan keras kepala dan arogansi Israel, termasuk boikot politik, ekonomi, dan militer, sampai mereka mengakhiri tindakan ilegal dan mendukung terciptanya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
4. Menekankan bahwa perdamaian di Timur Tengah hanya mungkin terwujud jika hak-hak rakyat Palestina atas kehidupan, kemerdekaan, dan kedaulatan wilayah dihormati.
5. Menyerukan penyelesaian konflik melalui proses damai yang berdasarkan pada penghormatan hak asasi manusia dan pencegahan kerusakan yang lebih luas. (*/kta)



