MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Pemerintah Kota Makassar menaikkan tunjangan bulanan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kepulauan.
Kebijakan ini diumumkan menjelang 100 hari kerja pasangan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham sebagai bagian dari program MULIA (Makassar untuk Semua).
Baca juga: Pengurus Masjid Al-Markaz Undang Wali Kota Makassar Hadiri Festival Muharram
Langkah ini menyasar pulau-pulau terluar seperti Langkai, Lanjukkang, Lumu-Lumu, dan Bone Tambu. Para tenaga pengajar dan medis di sana akan menerima tambahan tunjangan sebesar Rp2,5 juta per bulan.
Baca juga: Hardiknas, Aliyah Mustika Ilham Soroti Peran Guru BK Lawan Kekerasan Berbasis Gender
Sedangkan mereka yang bertugas di pulau-pulau lebih dekat seperti Kodingareng, Barrang Lompo, dan Barrang Caddi mendapat Rp1,5 juta.
Pemkot menyatakan kebijakan ini berangkat dari kenyataan di lapangan. Munafri, usai meninjau langsung tujuh pulau, menyebut para petugas di sana menghadapi tantangan berat, mulai dari keterbatasan sarana hingga biaya transportasi pribadi.
“Lokasinya harus menyeberang laut,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah juga menyiapkan kapal khusus bagi guru dan nakes, agar mereka tak lagi harus menanggung ongkos sendiri.
Kenaikan tunjangan ini juga disertai komitmen membenahi infrastruktur, seperti pembangunan dermaga dan pemberian beasiswa untuk siswa dan mahasiswa asal pulau.
Pemerintah berharap pelayanan dasar di wilayah kepulauan bisa setara dengan daratan.
“Akses layanan harus merata,” ujar Munafri.
Menurutnya, kesejahteraan petugas pendidikan dan kesehatan adalah kunci keberhasilan pembangunan manusia, terlebih di daerah terpencil.
Ia mengatakan kebijakan ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi para tenaga pendidik dan medis yang bekerja dalam kondisi sulit.
“Mereka perlu perhatian serius,” ujarnya singkat.
Pemkot menargetkan kebijakan ini bisa segera diterapkan dan menjadi program berkelanjutan di masa mendatang. (*)