inspirasinusantara.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kondisi iklim Indonesia pada paruh kedua 2025 dipengaruhi oleh indeks IOD dan ENSO yang diprediksi tetap netral. Meski demikian, perkembangan musim kemarau terus meluas.
Hasil pemantauan Dasarian I Agustus 2025 menunjukkan 57% wilayah Zona Musim (ZOM) atau sekitar 400 ZOM di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Wilayah terdampak mencakup sebagian besar Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
BMKG mencatat, hari tanpa hujan (HTH) bervariasi dari kategori sangat pendek hingga ekstrem panjang. Rekor terpanjang terjadi di Pos Olafuliha, Nusa Tenggara Timur, yang sudah 94 hari tanpa hujan.
Peringatan Kekeringan Meteorologis
Untuk Dasarian II Agustus 2025, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis dengan tiga level:
Baca juga :BMKG Prediksi Makassar Berawan, Sejumlah Wilayah Sulsel Hujan
Waspada (Kuning): sebagian wilayah Bali, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan.
Siaga (Oranye): sebagian wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTB, dan NTT.
Awas (Merah): sebagian wilayah Jawa Timur, NTB, dan NTT.
Potensi Curah Hujan Tinggi
Di sisi lain, BMKG juga mengingatkan potensi curah hujan tinggi di sejumlah daerah pada periode yang sama. Peringatan dini ini meliputi:
Waspada (Kuning): sebagian wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Sumatra Selatan.
Siaga (Oranye): sebagian wilayah Jawa Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Awas (Merah): sebagian wilayah Papua Barat.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, baik kekeringan yang berkepanjangan maupun hujan ekstrem yang bisa memicu banjir dan tanah longsor. (*/IN)



