INSPIRASI NUSANTARA — Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Asam urat kebanyakan menyerang pria berusia sekitar 30 tahun dan pada wanita penyakit ini biasanya menyerang saat fase menopause.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan, cedera, konsumsi minuman manis atau alkohol, konsumsi obat atau akibat kondisi medis lainnya.
BACA JUGA: Sarapan Ubi Rebus Kurangi Risiko Sesak Napas Tiba-tiba
Asam urat menghasilkan kristal yang mengendap pada kaki atau persendian. Tetapi, asam urat yang parah akan mengalirkan kristal tersebut ke ginjal Anda, sehingga menumpuk sebagai batu ginjal. Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi sayuran yang mengandung tinggi purin, karena purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Berikut dikutip dari berbagai sumber, ini jenis sayuran yang tinggi purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati atau dibatasi oleh penderita asam urat adalah:
1. BAYAM
Bayam mengandung purin dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang terbatas.
2. ASPARAGUS
Asparagus juga mengandung purin dalam jumlah yang signifikan, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang terkontrol.
3. JAMUR
Jamur termasuk dalam golongan makanan yang mengandung purin tinggi, sehingga penderita asam urat sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsinya.
4. KEMBANG KOL
Kembang kol juga mengandung purin dalam jumlah yang cukup besar, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati oleh penderita asam urat.
5. BUNCIS
Meskipun bukan termasuk sayuran dengan kadar purin tertinggi, buncis juga mengandung purin, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang moderat oleh penderita asam urat.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa reaksi tubuh terhadap makanan dapat bervariasi dari individu ke individu.
Ada yang mungkin lebih sensitif terhadap konsumsi purin daripada yang lain. (*/IN)