IN, Makassar — Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) III Sulampua menggelar acara Halal Bihalal bersama insan perbankan se-Sulawesi Selatan, di Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan BI Sulsel.
Acarayang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) III Sulampua ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat sinergi antar lembaga guna mempercepat transformasi digital dalam sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan di wilayah Sulsel.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Erandi Wimanda, mengungkapkan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Hal ini selaras dengan visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
Baca juga : Bank Indonesia Bersama Pemkot Makassar Gelar Serambi Pinisi di Pulau Lae-lae
Bank Indonesia Perkenalkan QRIS Tap
Tiga poin utama dibahas dalam acara ini, yang mencakup akselerasi perkembangan QRIS, peluncuran QRIS Tap, serta potensi perluasan QRIS Tap di Sulawesi Selatan.
Poin pertama yang disampaikan adalah perkembangan pesat QRIS di Sulawesi Selatan. Sepanjang tahun 2024, QRIS mencatatkan kinerja yang sangat baik dengan 55,42 juta pengguna dan 35,85 juta merchant secara nasional.
Di Sulawesi Selatan, volume transaksi QRIS per Februari 2025 mencapai 7,87 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp967,30 miliar. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam adopsi sistem pembayaran digital di masyarakat, yang turut didorong oleh peran aktif perbankan.
Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) memperkenalkan QRIS Tap, inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC), yang memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dan ponsel atau EDC merchant. QRIS Tap ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan transaksi cepat dan massal, khususnya di sektor transportasi, ritel, dan layanan publik lainnya.
Bank Indonesia juga mengidentifikasi Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang sangat potensial untuk memperluas implementasi QRIS Tap, dengan dukungan populasi muda yang melek digital dan banyaknya pelaku UMKM. Sebanyak sembilan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Sulawesi Selatan telah menyediakan fitur QRIS Tap, dan BI mengajak para PJP untuk berkolaborasi dalam memperluas penerapan QRIS Tap di berbagai sektor, termasuk transaksi P2B (Person to Business) dan P2G (Person to Government).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua, Fuad Zaen, menegaskan pentingnya peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan melalui jaminan simpanan. Berdasarkan data per 31 Maret 2025, sebanyak 99,97% rekening simpanan di Sulawesi Selatan telah dijamin oleh LPS, dengan batas jaminan hingga dua miliar rupiah per nasabah per bank.
Fuad Zaen juga menyampaikan komitmen LPS untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya LPS untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menabung di bank.
Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia dan LPS menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan digital di Sulawesi Selatan. Dengan dukungan dari industri perbankan, diharapkan Sulawesi Selatan dapat terus berkembang menjadi wilayah yang lebih digital, inklusif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. (*/IN)