IN, MAKASSAR – Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) di sesi pertama membahas tentang masalah perkotaan. Masing-masing cawapres diberi kesempatan menyampaikan argumennya tentang masalah transportasi publik, sampah, dan kawasan umum pada perkotaan.
Menurut cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, perkotaan telah menjadi kebutuhan untuk terus menjadi bagian pembangunan nasional. Untuk itu kebutuhan pokok perkotaan seperti infrastruktur harus memadai.
Muhaimin Iskandar atau biasa disebut Cak Imin, juga menyatakan bahwa pembangunan perkotaan harus dibangun merata di setiap tempat agar tidak terjadi penumpukan penduduk. Pada keterangannya, kandidat nomor urut 1 Anies-Muhaimin bertekad bahwa dalam pemerintahannya nanti akan membangun minimal 40 kota baru yang selevel Jakarta.
“Dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai, serta kemampuan terjaganya lingkungan yang sehat maka masalah itu bisa pelan-pelan diselesaikan,” ucapnya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Jumat (23/12/2023).
Debat Perdana Cawapres: Gerakan Tangan Gibran Disorot Netizen
Selanjutnya, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, juga menyampaikan pendapatnya. Menurut Gibran penggarapan transportasi umum harus dilakukan dalam mengatasi permasalahan kota.
“Untuk permasalahan perkotaan,kita harus menggarap transportasi umumnya. kita pastikan transportasi umum ini aman, nyaman,terutama bagi kaum disabilitas, lansia, dan anak-anak,” ujar cawapres nomor urut 2.
Gibran juga menjelaskan bahwa transportasi tersebut terdapat digitalisasinya dan harus direplikasi di beberapa kota.
Cawapres 03 Mohammad Mahfud MD sendiri, menanggapi pernyataan dari Cak Imin yang ingin membangun 40 kota. Ia mempertanyakan tekad cawapres 01 itu mengenai pembangunan 40 kota dalam masa 5 tahun.
“Emang bisa dilaksanakan 5 tahun bapak menjadi presiden dan wakil presiden. IKN aja sudah puluhan tahun baru dilaksanakan. Itupun yang investasi baru dalam bentuk janji. Belum ada yang laksanakan,” beber Mahfud pada sesi debat cawapres.
