MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Gerakan Jumat Bersih yang rutin digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kini merambah hingga wilayah kepulauan. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung memimpin aksi bersih-bersih di Pulau Samalona, Kecamatan Ujung Pandang, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Makassar dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus menumbuhkan budaya hidup bersih di tengah masyarakat.
Munafri memimpin jalannya kegiatan dengan didampingi jajaran kepala SKPD, Camat Ujung Tanah dan Mariso, serta para lurah di wilayah kepulauan. Puluhan Satgas Kebersihan dari Kecamatan Mariso dan Ujung Tanah turut dikerahkan, menyusul ke lokasi menggunakan kapal pinisi.
Di bawah terik matahari, Munafri memberikan arahan di pesisir pantai sekaligus mendampingi langsung para petugas kebersihan dan warga yang bergotong royong membersihkan area pesisir. Ia menegaskan, Jumat Bersih bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bentuk kepedulian nyata terhadap kebersihan dan estetika lingkungan, termasuk di kawasan kepulauan yang menjadi etalase wisata Makassar.
“Dinas Lingkungan Hidup akan menyiapkan berbagai macam kegiatan bagaimana cara mengelola sampah, sehingga sampah bukan hanya menjadi musuh, tapi bisa menjadi sahabat, bahkan bisa menghasilkan penghasilan tambahan bagi masyarakat,” ujar Munafri.
Selain mengajak masyarakat menjaga kebersihan, Munafri juga menyerahkan bantuan kepada warga Pulau Samalona. Ia menekankan, bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong para pegawai di lingkungan Pemkot Makassar.
“Jangan dilihat berapa besar nilainya, tapi ini hasil kumpul-kumpul teman-teman di pemerintah kota. Mudah-mudahan menjadi bagian yang saling mengeratkan, saling mengingatkan, dan saling membantu satu sama lain,” ungkapnya.
Munafri juga menegaskan bahwa warga Samalona tetap menjadi bagian penting dari Kota Makassar meski secara geografis terpisah dari daratan utama.
“Kita berada di Pulau Samalona ini, walaupun terpisah dengan lautan, tapi kita tetap satu warga Kota Makassar yang harus menjaga kota ini bersama-sama,” ucapnya.
Ia turut memberikan apresiasi kepada petugas kebersihan yang rela menyeberang menggunakan kapal pinisi kapal tradisional khas Sulawesi Selatan yang kini menjadi ikon wisata Makassar.
“Ada yang baru pertama kali naik pinisi hari ini. Tiap hari lihat, tapi baru bisa coba sekarang. Minggu depan giliran petugas kebersihan lain yang merasakan. Pinisi ini bukan hanya kebanggaan, tapi juga potensi wisata yang harus kita jaga,” tutur Munafri disambut tawa peserta kegiatan.
Di sela kegiatan, Munafri berpesan kepada para lurah agar segera menerapkan pengelolaan sampah sirkular berbasis urban farming, termasuk pendirian Tempat Pengelolaan Sampah Organik (Teba) dan bank sampah.
Ia juga berdiskusi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Helmy Budiman, untuk mencari solusi dalam menanggulangi tumpukan sampah yang mulai meluas di sekitar pulau.
“Pulau ini indah, tapi keindahan itu tidak bisa dijaga orang lain. Hanya kita, warga Samalona sendiri, yang bisa menjaga kebersihan dan keindahan pulau ini,” tegas Munafri. (*/IN)
